Tentang Bicara Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan




Anak cerdas dan tumbuh sehat adalah dambaan semua orangtua, lalu bagaiman caranya agar anak tumbuh kembang sesuai harapan kita langkah awal yang paling penting untuk dilakukan adalah pemenuhan gizi pada anak sejak dini, bahkan saat masih di dalam kandungan atau yang dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).

1000 hari pertama kehidupan dikatakan sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan, hingga tahun yang kedua menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang.

Asupan makanan selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, kecerdasan dan emosi seorang anak di kemudian hari. Menurut Prof, Dr, dr.  Endang L  Achadi, di acara “Menyediakan Gizi Terbaik dalam Periode 1000 HPK” di Hotel Santika kerja bareng Nutrisi Untuk Bangsa dan Danone pada tanggal 20 Februari 2018 mengatakan bahwa fase kehamilan adalah awal mulanya.

Apa yang harus dilakukan oleh calan ibu hamil?
  • Upayakan tidak hamil saat usia  remaja karena pertumbuhan dan perkembangan remaja putri belum selesai ( tinggi badan dan panggul)
  • Status gizi baik artinya tidak kurang energi kronis dan tidak obesitas.
  • Tidak Anemia
  • Menerapkan pola makan bergizi seimbang, agar semua zat gizi yang diperlukan janin

Dan pada fase kehamilan, perlu diperhatikan stiap perkembangan janin terjadi di setiap trimester kehamilannya, diantaranya: 
  • Trimester 1 Pembentukan organ-organ penting (mata, jantung, ginjal, hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh lainnya) 
  • Trimester 2 Berat janin mulai bertambah, organ mulai berfungsi 
  • Trimester 3 Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai matang

Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena sebagian organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak. Perkembangan fungsi melihat, mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga mencapai puncaknya pada usia 0-2 tahun. 



Tantangan gizi yang dialami selama fase kehamilan adalah status gizi seorang wanita sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio. Berat badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan beresiko dan berdampak pada kesehatan anak dikemudian hari. Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Bumil membutuhkan tambahan energy 180 – 400 kkal serta 20gram ektra protein perhari agar kebutuhan zat gizi janin/bayi terpenuhi. 

Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. 

Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko, diantaranya: 
  1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ kronis, tergantung organ yang terkena. Bila ginjal, maka akan menderita gangguan ginjal, bila pankreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung. 
  2. Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif; 
  3. Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting . 
Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). 

Periode saat melahirkan 

Pasca kelahiran ini bayi ditentukan sikap gizi orangtuanya yang harus seimbang memberikan gizi antara frekwensi dan jumlah harus bisa tetap terjaga jika tidak akan menyebabkan kualitasnya asupan gizi dan pola asuh yang akan berdampak pada status gizi anak. Hal tersebut dapat dicegah jika ibu memiliki status gizi, kondisi fisik dan kesehatan yang baik. Pengetahuan gizi ibu akan mempengaruhi keseimbangan konsumsi zat gizi yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kata Ibu DR dr, Yustina Anie Indriastuti MSc, SpGk selaku wakil ketua Pengurus Pusat – Perhimpunan Gizi Medik Indonesia Kemudian beliau melanjutkan bahawa ASI adalah makanan terbaik di usian 0 – 6 bulan.

Nara sumber di acara Nutrisi Untuk Bansa dan Danone
Prof Endang, Dr Yustina, Dr Prawiita

Pemberian ASI Eksklusif 

Bayi yang baru lahir juga harus diberikan kolostrum. Kolostrum merupakan cairan kental berwarna kekuningan yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan. Kolostrum mempunyai kandungan energi lebih rendah, protein lebih tinggi serta karbohidrat dan lemak yang lebih rendah daripada air susu ibu yang diproduksi selanjutnya.

Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan pada saat menyusui merupakan makanan paling kompleks yang mengandung zat gizi lengkap dan bahan bioaktif yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan bayi. Bagi bayi yang berumur di bawah 6 bulan ASI merupakan makanan yang paling dianjurkan. Hal ini disebabkan sistem pencernaan bayi yang masih belum bisa menerima makanan lain. ASI mempunyai beberapa manfaat, yaitu dapat meningkatkan kondisi neurologi bayi. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat di dalam ASI dapat mempercepat perkembangan otak bayi. Anak yang diberikan ASI mempunyai perkembangan kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang diberikan susu formula.

Imunisasi pada bayi 

Bayi juga harus diberikan imunisasi. Imunisasi yang harus didapat oleh bayi, yaitu imunisasi hepatitis B pada umur 0—7 hari, imunisasi BCG dan polio 1 pada usia 1 bulan, imunisasi DPT/HB 1 dan polio 2 pada usia 2 bulan, DPT/HB 2 dan polio 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB 3 dan polio 4 pada usia 4 bulan, dan imunisasi campak pada usia 9 bulan. Imunisasi yang diberikan bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit yang dapat terjangkit pada anak-anak. Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit paru-paru/TBC pada anak. Imunisasi DPT berfungsi untuk mencegah penyakit difteri. Imunisasi campak bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit campak. Imunisasi hepatitis B berfungsi mencegah penyakit hepatitis B dan imunisasi polio berfungsi untuk mencegah penyakit polio. Biasanya Ibu menyusia bisa melihat perkembangan bayi melalui KMS, atau datang ke posyandu terdekat, dengan melakukan pemeriksaan rutin dan imunisasi. Kata Dr. Tirta Prawita Sari, MSc,. Sp. Gk

Makanan Pendamping ASI atau biasa disebut MPASI 

Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah pemberian ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi vitamin A. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI. Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat. 

Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi. Dalam pemberian gizi pada masa MP ASI berlaku system 4 pilar utama gizi seimbang atau disebut tumpeng gizi. 

Kriteria gizi seimbang bisa disimpulkan adalah : 
  • Cukup secara kuantitas dan kualitas 
  • Mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang sangat dibutuhkan oleh tibuh. 
  • Menjaga kesehatan, melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari bagi semua kelompok usia. 
Salmon tauco
Selain itu juga pada acara kemarin ada class cooking bersama chef Yuda Bustura, dengan resep Salmon Tauco yang praktis banget buatnya.dan juice sayur (campuran Pok coy, nanas dan air kelapa) yang bisa buat sarapan

Jadi MP ASI yang berzizi dan memenuhi kebutuhan zat yang diperlukan oleh tubuh sangat diperlukan karena ASI sudah tidak bisa memenuhi enegy dan nutrisi yang terjadi pada anak usia 6 – 23 bulan. Protein hewani merupakan bahan makanan yang sebaiknya selalu ada dalam MP ASI dan penambahan lemak, vitamin dan mineral sama pentingnya juga untuk meningkatkan energi dense dari MP ASI tanpa penambahan volume, 

Chef Yuda Bustara dengan Salmon Tauco dan juice Sayuran
Pertumbuhan anak dapat dipantau dengan selalu mengukur tinggi dan berat badan anak secara rutin dan mencocokkan dengan kurva pertumbuhan. Jika semua itu menjadi konsentrasi orangtua terhadap tumbuh kembang anak, maka anak-anak akan tumbuh sehat, cerdas dan insyaAllah sukses dimasa depannya. 

















3 comments

  1. Aku salfok sama salmon tauconya sepertinya enak, nom nom nom.

    ReplyDelete
  2. Adi dan imunisasi emang penting bgt ya buat si bayi ini. Jadi inget kecil imunisasi ke posyandu. Inget timbangannya yg ngegelantung... Hihi

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏