Tips Bagaimana Merayakan kehilangan
Ada pertemuan pasti ada perpisahan, sepertinya itu sudah menjadi takdir setiap manusia pasti akan merasakan, ada sebagian orang tidak harus menunggu tua untuk merasakan itu. Sesedih itu memang merasakan kehilangan orang yang kita cintai terlebih itu adalah orang tua kita.
Aku masih ingat saat mengandung anak ke-2 aku kehilangan cinta pertama ku yaitu Bapak, cinta di hatinya tidak pernah tergantikan oleh sosok manapun. Orang yang pertama bisa membuatku tertawa, memelukku, tidak pernah marah, memberikan permen saat aku menangis. Kalau mengingat Bapak pasti air mata langsung menetes, pun saat ini ketika aku menulis tentang kehilangan.
Bukan waktu yang bisa menyembuhkan, tapi hati kita sendiri karena kenangan itu akan selalu ada, ada darah Bapak mengalir setiap mendengar kata Cirebon, kemudian bulan Juni dimana Bapak lahir dan pergi selamanya, selalu saja ada getaran halus menjalar sampai saat ini.
Lalu bagaimana cara merayakan kehilangan tanpa harus beralarut dengan kesedihan terus, dan seakan tidak terjadi apa-apa?
Merasakan dan Menerima Kehilangan
Pertama yang bisa dilakukan adalah membiarkan diri kita merasakan kehilangan. Kehilangan memang sangat menyakitkan, terutama bila ditinggal orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, maupun pasangan.
Nah, merasakan dan menerima perasaan kehilangan adalah bagian dari proses penyembuhan. Meski ada perasaan marah, frustasi, maupun sedih ketika kehilangan orang yang dicintai, emosi yang dirasakan sangatlah normal. Biasanya nih penyangkalan terhadap emosi dari buku yang pernah aku baca, justru memberikan rasa aman yang palsu. Kita bisa terjebak di dalam trauma kehilangan. Dan lebih parahnya lagi, kita makin jauh dari proses menerima sehingga bisa menimbulkan berbagai emosi tambahan.
Temukan Makna dalam Kehilangan
Sering kali, kita menyalahkan diri sendiri, orang lain, maupun keadaan ketika mengalami kehilangan. Meski menyikapi kehilangan tidaklah mudah, kita sebenarnya bisa menemukan makna dari kehilangan tersebut. Ini adalah salah satu cara menghilangkan trauma ditinggal orang terdekat.
Makna dari sebuah kehilangan bisa ditemukan dalam keseharian. Misalnya ketika daun gugur, ada daun baru yang tumbuh, kita bisa memaknai kematian sebagai sesuatu yang pasti terjadi dan dialami setiap orang. Namun, di balik kematian, selalu ada hal baik yang menyertai persis daun-daun baru yang tumbuh. Hal baik yang dimaksud, misalnya membantumu memahami bahwa hidup adalah persinggahan sementara.
Kita pun jadi lebih aware untuk menghabiskan waktu seoptimal mungkin bersama orang tersayang yang masih hidup. Bisa juga kita jadi lebih termotivasi memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang positif bersama.
Temukan Kedamaian diri Sendiri
Cara menghilangkan trauma kehilangan bisa dilakukan dengan menemukan kedamaian diri sendiri. Mungkin kita akan berpikir bahwa kedamaian hanya bisa diperoleh dengan berada di lingkungan yang tenang. Nyatanya, kita tetap bisa merasa terusik meski berada di lingkungan yang nyaman.
Karenanya, temukan kedamaian diri sendiri dengan kesadaran penuh menerima perasaan kehilangan. Secara spiritual, kedamaian juga bisa kamu peroleh melalui tuntunan agama maupun keyakinan lainnya. Lebih banyak berdoa mendekatkan ditri pada yang Maha Kuasa.
Buat Orang yang Kamu Cintai Tetap “Hidup”
Trauma kehilangan bisa diatasi dengan membuat orang yang kita sayangi tetap “hidup” meski kenyataannya telah meninggal dunia. Hal ini terbukti efektif untuk mengatasi kesedihan.
Hargai kenangan bersama mereka. Menjalankan hal-hal baik semasa almarhum hidup bisa membuat dia yang disayang tetap hidup dalam ingatan, pikiran, dan doa yang kamu kirimkan.
Sibukkan Diri dengan Kegiatan yang Disukai
Bukan untuk melarikan diri dari perasaan sedih, tetapi melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu meningkatkan mood dan bentuk menyayangi diri sendiri.
Misalnya travelling, memasak, menonton film, atau menulis di blog, membaca, intinya carilah celah agar ketika kita mengingat kehilangan, ada hal yang lain bisa kita lakukan.
Lakukan Terapi
Kalau memang kehilangan begitu membuat diri kita merasa seperti, separuh dunia hilang, dan berisiko menjadi depresi cobalah melakukan psikoterapi dengan psikolog untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Nah FWD Insurance menghadirkan layanan FWD Care Recovery Plan yang merupakan layanan tanpa tambahan biaya dengan menawarkan manfaat lebih panjang (pasca-klaim) melalui dukungan fisik dan emosional yang bervariasi mulai dari layanan mental konseling hingga bantuan konsultasi hukum yang bisa dimanfaatkan oleh tertanggung atau anggota keluarga hingga 6 (enam) bulan sejak pertama kali kamu aktivasi layanan.
Di sini kamu bisa mendapatkan pendampingan terpercaya dari tenaga ahli serta layanan khusus untuk membantu kamu dan keluargamu dalam melalui masa sulit. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan FWD Care Recovery Plan, silakan mengakses melalui website fwd.co.id/fwdcare
Mengatasi trauma kehilangan orang tersayang memang tidak mudah. Dibutuhkan waktu dan kesabaran sembari kita menerapkan sederet tips yang sudah aku tulis di atas.
Suatu saat pun kita akan pergi meninggalkan orang-orang yang kita sayangi, agar orang yang kita cintai juga merasa aman dari segi financial karena kehilangan kita, yang mungkin terjadi dengan tiba-tiba, ada baiknya memeliki asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.
Tapi yang pasti kita semua bisa merayakan kehilangan, karena Allah tidak akan membebani seseorang diluar kemampuannya. Jika saat ini kamu dipilih maka Allah sudah tau kamu bisa melampauinya, tetap semangat, yang terpenting buat dirimu berguna untuk orang walaupun sekecil apapun itu. Jangan pernah mengingat kebaikan yang pernah kita beri. Karena tidak balas saat ini, akan ada waktu yang tepat kebaikan menghampiri diri kita. Tetap semangat,💛
#FWDPressPlay
utieadnu
Setuju banget Mbak Utie
ReplyDeleteSetiap kejadian selalu atas rido Nya
Jadi kehilangan orang yang kita cintai pastinya juga merupakan rencana Nya
2 kali merasakan kehilangan orang terdekat, rasanya campur aduk. Dan memang tidak ada cara lain untuk mengatasi rasa itu, selain menerima dan berdamai dengan rasa kehilangan tersebut
ReplyDeleteSaya baru menerima bahwa ibu saya telah meninggal setelah bermimpi dengannya,memang menyakitkan tapi itu memang sudah digariskan oleh Nya
ReplyDeleteHampir sama mbak. Aku kehilangan Bapakku pas anakku baru 5 bulan. Sedih banget tapi itulah yang terbaik untuk kami saat itu.
ReplyDeletePastinya memang tidak mudah menghadapi dan menerima kehilangan seseorang yang dicintai. Apalagi yang pernah saya rasakan kehilangan orang yang telah melahirkan saya ke dunia ini
ReplyDeleteYang namanya kehilangan itu memang gak enak dan menyakitkan ya Mbak Utie. Sekecil apapun kehilangan yang kita alami dan rasakan. Setiap pribadi pasti pernah mengalaminya. Tapi begitulah hidup ya. Ada masanya kita merasakan bahagia, tapi ada juga masanya kita harus terpuruk. Namun inshaAllah, apapun itu yang terjadi kepada kita adalah satu yang memang terjadi atas seijin Allah SWT.
ReplyDeleteProses kehilangan itu meninggalkan jejak tersendiri ya mbak. Saya menyukai prosesnya terutama proses terapi menuju kesembuhan. Harus semangat karena kehilangan juga bagian dari hidup yang harus dijalani
ReplyDeleteIya benar Utie, merayakan di sini bukan berarti berpesta gembira atas kehilangan, tapi menerima. Tentang penerimaan.
ReplyDeleteDan sesungguhnya kita ini manusia yang tidak memiliki apapun. Orang tua, adik, siapa pun, bukanlah milik kita, melainkan milik Allah SWT. Jadi ketika diambil dan meninggalkan kita, sesungguhnya mereka sedang kembali ke pemilik aslinya, yakni Allah. Saat menyadari hal ini, kita akan menerima, dan saat itulah disebut "merayakan"
Kehilangan memang berat sekali.
ReplyDeletedan efek jangka panjangnya bisa jadi pengaruh buruk bagi kesehatan jika dibiarkan berlarut-larut tanpa bantuan. Dengan FWD INsurance, semoga proses terapi dan healingnya menjadi lebih mudah.