Kenali dan Deteksi Dini Hepatitis

Kenali dan Deteksi Dini Hepatitis
Pernah mendengar istilah penyakit kuning, seminggu yang lalu tetangga rumah ada yang meninggal dunia dan memang jarang keluar, karena katanya seluruh tubuhnya sudah berwarna kuning, yang ternyata mengidap penyakit hati yang sudah kronis yang istilahnya disebut dengan hepatitis. Sampai akhirnya saya baru tahu bahwa hepatitis itu terbagi beberapa macam.

Hepatitis adalah suatu penyakit yang menyerang hati atau untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C). Dalam bahasa Indonesia sendiri hepatitis sering disebut dengan penyakit kuning. 

Kenali dan Deteksi Dini Hepatitis

Penderita penyakit hepatitis ini akan mendapatkan perubahan pada bagian warna kulit, mata dan juga kelenjar ludah yang menjadi agak kekuningan. Hal ini sebenarnya dipicu oleh adanya peningkatan bilirubin yang terjadi pada tubuh manusia. Pada tanggal 28 Juli 2018 betepatan dengan Hari Hepatitis seduni ke-9, Pemerintan khususnya Departemen Kesehatan di Indonesia sejak tahun2014 melakukan  pilot project Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) pada ibu hamil di provinsi DKI Jakarta dan pada tahun 2015 DDHB  dilaksanakan pada provinsi pengembangan, selanjutnya pada tahun 2016 DDHB sudah dilaksanakan pada tahun 2016.

Menurut dr Wiendra Woworuntu M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Menular Langsung, di acara temu blogger di Gedung Departemen Kesehatan di Jakarta yang sekaligus memperingati sebagai hari hepatitis sedunia yang ke-9 yang jatuh pada tanggal 28 juli 2018. menyatakan penyakit hepatitis adalah penyakit kronis sebagai silent killer , banyak diantara kita mengetahui dirinya terinfeksi setelah berada pada tahap lanjut/kronis bahkan sudah terjadi sirosis dan kanker hati.


Jenis Hepatitis  dan gejalanya yang harus kita ketahui.

Hepatitis A 
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6 -12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.

Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Apakah hepatitis A bisa diobati? Tidak ada pengobatan khusus, pengobatannya hanya bersifat simptomatis dan menjaga keseimbangan nutrisi

Bagaimana mencegahnya ?
  • Makanan dan minuman yang dikonsumsi  harus dimasak samapi mendidih dengan air bersih sebelum dimakan.
  • Budayakan perilaku hidup bersih dan sehat gengan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir sebelum menyiapkan makan, sebelum makan. Settelah buang air besar, setelah mengganti popok bayi dan buang air besar dijamban yang memenuhi syarat kesehatan
  • Pemberian imunisasi hepatitis A.

Hepatitis B 
Adalah penyakit yang menyerang hati disebabkan oleh virus hepatitis B, bersifat akut dan kronik serta mengakibatkan  sirosis (pengerasan hati dan kanker hati).
Adapun biasanya tanpa gejala atau hanya gejalan ringan seperti, cepat lelah, demam, mual, nyeri perut dan nafsu makan berkurang.

Nah untuk hepatitis B, setiap orang bisa tertular hepatitis B, tetapi ada beberapa kelompok yang lebih berisiko yaitu bayi dari ibu penderita hepatitis B, bekerja dengan darah dan produk darah (perawat), penggunan jarum suntik tidak steril/bergantian, pengguna tattoo, tindik, pisau cukur, jarum perawatan wajah dan menicure/pedicure tidak steril. Dan pengguna sikat gigi bergantian dengan penderita serta pasangan sejenis juga sering berganti-ganti pasangan.

Untuk pencegahannya
Imunisasi aktif artinya vaksin hepatisis B diberikan setelah bayi lahir (kurang dari 12 jam) lanjutkan 3 dosis pada usia 2,3 sampai 4 bulan, dan imusisani pasif diberikan setelah terkontaminasi darah penderita pada bayi baru lahir dan ibu yang menderita hepatitis B. Kemudian Imunisasi pada remaja dan dewasa dilakukan setelah tes laboratium.

Hepatitis B dapat dicehgah dengan menghindar faktor risiko yaitu 
  • Tidak menggunakan alat-alat pribadi (sikat gigi, pisau cukur, pemotong kuku) secara bergantian
  • Tidak melakukan tattoo, tindik dengan alat yang tidak steril.
  • Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian biasanya pengguna narkoba
  • Tidak menggunakan alat pengobatan tradisional yang tidak steril (akupuntur, alat-alat bekam)
Strategi Infeksi vertikal Hepatitis B
  • Ibu hamil diperiksa screening hepatitis B.
  • Ibu hamil terinfeksi HB harus sebaiknya konsultasi
  • Semua bayi lahir diberikan vaksin HBO < 24 jam setelah kelahiran.
  • Bayi dari ibu hamil yang HBsAg reaktif, mendapat tambhan HBIG < 24 jam setelah kelahiran
  • Menyarankan ibu hamil dengan hepatitis B (HBsAg reaktif), untuk melahirkan di fasilitas layanan kesehatan.
Hepatitis C
Hampir sama dengan hepatitis B baik gejala dan penularannya  dan sebagian besar orang tidak mengetahui telah tertular, oleh sebab itu hepatitis C  sering terlambat diketahui. Dan sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah Hepatitis C sehingga pencegahan yang utama adalah menghindari faktor risiko.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E.
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Adapun  pencapaian pengendalian hepatitis di Indonesia dari tahun 2016 sampai dengan Juni 2018, yaitu sosialisai faktor risiko penyakit hepatitis di 34 propinsi dan melakukan imunisasi  pada bayi dengan capaian 93,5%. Dan selama itu sudah dilakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil sebanyak 742.767 dan berhasil memproteks 7,265 bayi terhadap ancaman penularan vertikal dari ibunya. Serta pengobatan hepatitis C dengan obat Direct Acting Antivirl (DAA) pada 13 propinsi yang diduga  jumlah penderita hepatitis C nya terbanyak. Jika ada tanda-tanda yang memang sudah diwarning oleh tubuh segera periksa ujar Dr. dr. Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KGEH jangan sampai terlambat dan ternyata 1 dari 10 orang Indonesia mengidap hepatitis B, sebagian besar orang tersebut tidak menyadari dan tidak tahu gejalanya sampai komplikasi datang. 

Apapun jenis hepatitis itu tentunya berbahaya jika kita tidak mengetahuinya untuk itu perlu adanya tes kesehatan secara rutin, pola hidup sehat yang terutama. Segera vaksinasi HBO setalah bayi lahir ( < 24 jam). Pada bayi lahir dari ibu Hepatitis B segera beri HBIG < 24 jam. Dan jangan lupa pencegahan yang utama adalah menghindari faktor risiko. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT sehingga kita dan keluarga selalu sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.

Semoga bermanfaat ya.













2 comments

  1. Serem ya mak penyakit hepatitis ini bisa menular satu keluarga. Jauh-jauhin deh

    ReplyDelete
  2. Ya Allah menakutkan sekali. Pemeriksaan kesehatan secara rutin penting ya, biar lebih cepat ditangani

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏