Waspada Demam Berdarah Sekitar Kita, Ini Yang Harus Kita Lakukan.
Haii mom’s semoga selalu sehat-sehat ya, bulan ini sebenarnya bukan termasuk musim penghujan tetapi di Depok hampir setiap sore turun hujan dan sangat lebat berlangsung cukup lama.
Nah, biasanya pada musim hujan, populasi Aedes aegypti yang merupakan penyebab demam berdarah akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas saat habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Saat populasi nyamuk meningkat, maka ini juga akan menyebabkan peningkatan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. (DBD)
Selain itu, kelangsungan hidup nyamuk Aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan, sehingga nih kita sebagai orang tua harus lebih waspada saat musim hujan ini. Jangan sampai ada air tergenang bekas penampungan air hujan,
Hal lain yang bisa kita lakukan untuk mencegah juga salah satu caranya adalah dengan melakukan 3M Plus. Dan hal ini juga disampaikan oleh dr Siti Nadia Tarmidzi, M. Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.
Menguras
membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Menutup,
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan
Artinya memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Kalau memang sudah tidak bisa dipakai ke,bali langkah terakhir adalah dengan mengubur.
Dan yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan misalnya seperti :
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan dengan melakukan fogging rutin.
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Gerakan satu rumah jumantik
Lanjut dr Siti, demam berdarah ini merupakan wabah dan terus meningkat kalau dulu hanya perkotaan tapi sekarang di pedesaan juga. Dan nyamuk Aedes aegypti senang sekali berada di tempat air yang bersih seperti bak penampungan, pot-pot tanaman dan lain-lain.
Nah kalau bicara tentang gejala demam berdarah pada umumnya terbagi 3 fase kata Dr. Anggraini Alam, Sp. A (K), Ketua UKK Infeksi 7 Penyakit Tropis IDAI. Penyakit demam berdarah dengue atau DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Pasalnya, penyebaran virus dengue tergolong mudah, yaitu dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang cepat sekali berkembang biaknya. Dan yang paling sering menjadi pasien dari DBD adalah anak-anak, dengan risiko yang berbahaya, bahkan hingga merenggut nyawa walaupun semua bisa terkena dengue ini dari anak kecil sampai orang tua.
Fase Demam Berdarah
Terdapat 3 fase yang biasanya dialami oleh pasien demam berdarah. Fase ini dimulai dari gejala yang muncul pertama kalinya sampai tahap pemulihan. Masing-masing fase ini diperhatikan karena penanganan pada setiap fase yang berbeda.
Fase 1, Demam Tinggi (Febrile Phase)
Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala.
Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini. Biasanya, jumlah trombosit akan mengalami penurunan dengan cepat sampai kurang dari 100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat (2-3 hari).
Fase 2, Periode Kritis (Critical Phase)
Fase kedua dikenal sebagai periode kritis yang paling penting untuk diwaspadai. Pada fase ini, suhu tubuh dapat turun (di bawah 38 derajat celcius) sehingga banyak pasien merasa sudah pulih.
Sebenarnya, pada fase kritis dapat terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah. Detak jantung, tekanan darah mungkin berfluktuasi, dan dalam kasus yang parah, turun ke tingkat yang sangat rendah yang merusak organ vital, seperti ginjal dan hati.
Hal ini amat berbahaya karena dapat memicu dan berpotensi mengancam nyawa. Fase ini terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan akan berlangsung selama 24-48 jam.
Maka wajib untuk memantau cairan tubuh penderita dengan ketat. Pasien tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.
Tanda DBD sudah memasuki fase kritis adalah sebagai berikut:
- Sakit perut
- Muntah terus-menerus, bahkan hanya dengan cairan
- Kecenderungan perdarahan seperti muncul darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah darah, pendarahan dari hidung atau gusi
- Mudah memar
- Feses berwarna hitam dan lengket (seperti tart)
- Kesulitan bernafas
Fase 3, Pemulihan (Recovery Phase)
Setelah melewati masa kritis datanglah fase pemulihan yang akan terjadi dalam periode 48-72 jam setelah fase kritis. Saat masa recovery DBD, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah.
Pentingnya Pemberian Vaksin untuk Cegah Virus Dengue
Demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi, dan vaksin dengue bermanfaat untuk mencegah infeksi berat dan kematian akibat demam berdarah. Imunisasi dengan vaksin dengue bisa mencegah kena infeksi. Kalau pun terkena, tidak akan sampai syok, tidak akan masuk ICU, tidak pendarahan.
Di samping vaksin dengue, bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah demam berdarah dengan kata lain akan membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk mengenali potensi zat asing dan melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuhnya. Juga dapat dilakukan dengan pola makan sehat dengan gizi seimbang. Pemberian vaksin ini juga direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Efek Samping Vaksin Dengue
Ada beberapa efek samping imunisasi dengue yang terkadang dikeluhkan, antara lain: nyeri, kemerahan, dan bengkak di sekitar bekas suntikan. Biasanya, efek samping ini hilang dalam waktu 1 sampai 3 hari sakit kepala, nyeri otot, lemas, lelah, mengantuk, tidak nafsu makan, demam ringan Kebanyakan efek samping imunisasi dengue yang dilaporkan adalah gejala ringan sampai sedang.
Hal yang sama juga dikatakan oleh pasangan artis Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck yang keduanya pernah terkena dengue juga anak kedua nya yang berusia 2 tahun. Akhirnya memutuskan untuk vaksin dengue dan setelah vaksin hampir tidak merasakan gejala sama sekali. Bahkan anaknya yang berusia 6 tahun setelah vaksin sorenya langsung tanding futsal.
Bagaimana Cara Kerja Vaksin Dengue?
Menurut penelitian memberikan vaksin pada anak usia sekitar 6 tahun, menyimpulkan bahwa vaksin ini ampuh mencegah infeksi empat jenis virus dengue dengan tingkat keberhasilan hingga 66 persen.
Juga menunjukkan bahwa vaksin dengue dapat mengurangi kemungkinan pasien demam berdarah untuk rawat inap (opname) di rumah sakit.
Selain itu, bisa mencegah infeksi virus dengue bertambah parah pada pasien.
Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin Dengue?
Berdasarkan rekomendasi dari dokter usia 6 - 45 tahun boleh menerima vaksin ini dan akan mendapatkan vaksin ini sebanyak 2 kali dengan jarak pemberiannya tiap 3 bulan.
Perlu diketahui vaksin dengue berbeda dengan vaksin yang memiliki jadwal imunisasi. Tidak ada waktu khusus pemberian vaksin, asalkan anak sudah berusia 6 tahun.
Apa yang Perlu Orangtua Perhatikan dalam Pemberian Vaksin Dengue?
Vaksin dengue memang bermanfaat untuk mencegah kemungkinan anak terserang demam berdarah nantinya. Namun ada beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan dalam pemberian imunisasi ini.
Vaksin adalah salah satu langkah pencegahan
Hal yang harus orangtua ingat adalah imunisasi hanya salah satu upaya untuk mencegah infeksi dengue. Masih banyak kombinasi faktor-faktor lain yang bisa mengurangi penyebaran virus dengue. Hal yang perlu orangtua lakukan untuk mengurangi sebaran nyamuk Aedes aegypti adalah perilaku hidup sehat dan bersih.
Karena Indonesia sendiri merupakan negara kedua dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi. Selain lewat fogging dan prinsip 3M Plus, pencegahan demam berdarah harus mulai dari dalam tubuh lewat perlindungan vaksin dengue.
Hal yang terpenting, lindungi anggota keluarga dari demam berdarah dengan vaksinasi. Vaksin melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3M Plus (menutup, menguras dan memanfaatkan) tapi 3MPlus Vaksin.
Untuk mendapatkan vaksin dengue, kita bisa datang langsung ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat dan tanyakan ketersediaannya. Sayangnya vaksin ini belum ada di Puskesmas karena belum masuk ke dalam program imunisasi nasional. Semoga saja kita doakan nantinya vaksin dengue ini bisa mudah diperoleh dan dengan harga yang terjangkau tentunya.
Ingat selalu menjalani pola hidup sehat, perhatikan juga lingkungan sekitar, tetap waspada demam berdarah di sekitar kita dengan 3M Plus vaksin.
C-ANPROM/ID/QDE/0139 | Aug 2023
utieadnu