Tips Aman Saat Kulineran
Haii semua sudah selesai makan siang atau masih menunggu ojek online mengantarkan pesanan. Aku mau kasih info penting banget inipun aku baru tau pas mengikuti acara Sanofi Pasteur Indonesia menginisiasi kampanye #SantapAman untuk mengingatkan pentingnya melakukan vaksinasi demam tifoid, pada tanggal 11 November 2021.
Ternyata nih yang selama ini aku pikir penyebab sakit tipes terutama adalah karena kurang istirahat dan makan yang tidak teratur. Ternyata bukan itu saja penyebabnya tipes atau demam tifoid bisa melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri salmonella typhi. Nah makanan yang terkontaminasi salmonella typhi bisa datang dari mana saja, seperti makanan rumahan, dine in di restoran, take away, ataupun delivery.
Itu semua karena kemungkinan dari kuman yang menempel pada saat proses memasak, alat masak, juga kemasan dari makanan atau minuman,,, jeng,,jeng,,, baru tau banget nih, masalahnya kulineran merupakan hobi apalagi saat pandemi kemarin hampir setiap hari pesan online makanan yang sedang promo. Kemarin memang saat pesan online lihat-lihat juga sih review dan berapa bintang yang diberikan, ternyata itu tidak menjamin.
Nah Sanofi Pasteur Indonesia menghadirkan narasumber antara lain :
- dr Suzy Maria Sp.PD, K-AI Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- William Gozali sebagai chef sekaligus influencer
- dr Dhani Arifandi T., Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia.
|
dr Dhani, dr Suzy, Willgoz dan MC |
Menurut dr Suzy, “kontaminasi bakteri dalam makanan bukan merupakan hal baru, melainkan sesuatu yang wajar. Sebab, makanan tidak mungkin bisa steril sepenuhnya, seperti alat-alat kedokteran di rumah sakit. Meski dianggap sebagai hal wajar, bakteri dalam makanan harus tetap diminimalisir untuk mencegah datangnya penyakit menular melalui makanan atau yang disebut dengan foodborne disease.”
“Jadi foodborne disease ini akan menularkan penyakit melalui makanan yang kita makan, bisa mengkontaminasi bahan makanan sampai wadah penyajian dan penyimpanan makanan juga.”
Gejala Demam Tifoid
Nah sebenarnya banyak gejala demam tifoid dari yang tidak bergejala ringan sampai berat. Sepertinya kita harus mengenali nih, Demam tifoid merupakan salah satu bentuk foodborne disease.
Penyakit yang diinfeksi melalui saluran cerna ini bisa ditandai dengan gejala ringan atau gejala berat. Beberapa gejala demam tifoid adalah Nyeri otot,
- Sakit kepala,
- Kelelahan dan lemas,
- sakit perut,
- Muncul ruam
- Batuk kering, dan lain lain
Untuk lebih lengkapnya bisa lihat digambar ini gejala Demam Tifoid
|
Ciri-ciri gejala demam tifoid |
Bakteri ini akan masuk ke aliran darah sehingga terjadilah gejala demam. jadi masuknya lewat saluran cerna dulu tetapi gejalanya bisa sampai satu badan.
Sementara beberapa gejala berat demam tifoid adalah sulit buang air besar (BAB), diare hingga berdarah, dan bisa menyebabkan kebocoran saluran cerna.
Lebih lanjut, dr Suzy mengatakan bahwa demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia yang tidak dipengaruhi oleh musim tertentu sehingga gejalanya bisa datang kapan saja. Itu sebabnya, jumlah kasus demam tifoid terus merangkak tanpa mengenal waktu.
Menurut data World Health Organization (WHO), ada 26 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya yang dapat menyebabkan 215.000 kematian di dunia. Sementara jumlah kasus demam tifoid di Indonesia, mencapai 51-148 untuk setiap 100.000 penduduk yang mengakibatkan 600-1500 kematian per tahunnya.
Serem bangetkan,,,,. Demam tifoid berpotensi komplikasi dan bisa menyebabkan kematian. Baik dengan gejala ringan atau gejala berat, penderita demam tifoid dan carrier typhi bisa diobati dengan mengonsumsi antibiotik.
Antibiotik merupakan obat yang bisa diberikan sebagai penanganan pertama bagi penderita demam tifoid. Namun, pemberian antibiotik yang terlambat akan berpotensi fatal sehingga membutuhkan penanganan lanjutan seperti operasi.
Lanjutnya “sebagian besar akan sembuh, kalau diobati dengan antibiotik yang benar tetapi kalau pengobatan antibiotik sebenarnya resisten atau kumannya kebal dari antibiotik, bisa saja gejalanya hilang tetapi menjadi carrier."
Justru yang lebih bahaya itu tuh, kalau menjadi carrier dan menularkan ke orang-orang lain, misalkan habis dari kamar mandi dan tidak cuci tangan dan menyebarkan ke mana-mana. Carrier typhi berpotensi menyebarkan penyakit demam tifoid tanpa sadar kepada banyak orang. kesannya orang ini sehat tetapi sebenarnya membawa penyakit dan kemudian itu menginfeksi orang lain, Carrier typhi bisa mengkontaminasi bahan makanan sampai wadah penyajian dan penyimpanan makanan.
Nah inilah yang ditakutkan jika kita pesan makanan online atau dine in karena kita tidak tahu prosesnya dan apakah steril alat-alat masaknya juga. Semua orang bisa terkena penyakit ini terutama yang sudah bisa makan sendiri.
|
Tips cara cegah demam tifoid dari bakteri makanan |
Lalu Bagaimana Cara Pencegahan Demam Tifoid ini?
Ada cara mencegah demam tifoid yang bisa dilakukan oleh semua orang. Salah satunya adalah dengan protocol hygiene menjaga kebersihan diri dan kebersihan bahan makanan. Tentu yang paling bisa kita lakukan adalah mengontrol dari sisi kita. Jadi standar perilaku hidup sehat, mencuci tangan sebelum makan dengan sabun dan air mengalir dan memasakan makan benar-benar matang
Dan selain menjaga kebersihan diri dan makanan, ada cara lain untuk mencegah terkena demam tifoid, yaitu dengan melakukan vaksinasi tifoid. Vaksin tifoid diperuntukkan bagi anak usia dua tahun hingga orang dewasa.
Langkah mencegah penularan demam tifoid melalui vaksin ini dinilai optimal karena mampu memberikan perlindungan selama tiga tahun. Nah setelah tiga tahun bisa divaksin lagi.
Vaksinnya itu tentunya sangat aman, efek samping yang mungkin terjadi juga sangat bisa ditoleransi. Efek samping dari vaksin tifoid adalah timbul rasa pegal dan rasa nyeri. Atau hampir tidak ada.
Nah Vaksin tifoid bisa diberikan kepada siapa saja, termasuk pengidap diabetes dan penyakit jantung. Selama kondisi tubuh pasien sedang optimal. Setelah divaksin tentunya bisa beraktifitas seperti biasa.
Tips Aman Saat Kulineran
Sedangkan Willgoz mengatakan saat kita kulineran sulit untuk memastikan mana saja restoran yang benar-benar menerapkan kebersihan maksimal untuk memproses makanannya. Kita memang tidak bisa mengontrol restoran nah kita yang harus mengontrol diri sendiri.
Dan memberikan tips bagi yang suka pesan makanan via online untuk melakukan sterilisasi makanan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan untuk meminimalisir tertular penyakit dari makanan dan wadahnya. "Sterilisasi yang di mana sudah disteril dulu bungkusnya dan kemudian dimasukkan lagi ke microwave atau dire-heat dua menit."
Nah bagi ibu-ibu yang suka memasak nih, ada baiknya membersihkan sayuran dulu jika menggunakan talenan setelah itu baru daging, ikan atau ayam. Dan usahakan jangan menggunakan talenan kayu, karena talenan kayu akan menghitam nah disana biasanya bakteri bersarang. Carilah talenan yang mudah dibersihkan dan tidak meninggal bekas irisan.
Karena mempunyai latar belakang keluarga yang mempunyai penyakit hepatitis maka langkah vaksin tifoid sudah diambil dulu untuk melingdungi keluarga kecilnya.
Tujuan Kampanye #SantapAman
Sedangkan dr Dhani mengatakan "tujuan Sanofi Pasteur mengadakan kampanye #SantapAman, kita lihat bahwa situasi saat ini keinginan mencicipi makanan selalu besar, orang-orang yang ingin sekali mencoba makanan baru atau apapun itu banyak sekali, nah kami dari sanofi mencoba mendukung dan mengedukasi betapa pentingnya vaksinasi, itu sehingga semua orang semakin sadar betapa pentingnya vaksinasi"
Juga sesuai dengan misi sanofi tujuan dari kampanye ini ingin merasakan sesuatu yang baru tetapi maka perlu mengingat bahwa jagalah diri sendiri, proteksi diri dengan vaksinasi sehingga pecinta makanan bisa tenang.
Dan di kampanye #SantapAman, kami mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan, dan selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit.
|
Sebagian makanan/minuman yang pernah saya konsumsi (IG.@utie.essen) |
Duh kebayang sudah berapa resto yang aku kunjungi dan banyak makanan/minuman yang di konsumsi, jadinya untuk langkah aman dan proteksi diri sendiri vaksin typhoid salah satu upaya perlindungan ganda yang harus diambil. Jadi keinget sepertinya sudah lama belum vaksin tifoid lagi. Dulu sempat terkena tipes dan pernah dirawat selama seminggu, dan tidak mau terulang lagi deh, karena memang benar-benar tidak nyaman.
Nah teman-teman untuk proteksi keluarga yuks segera vaksin typhoid untuk lebih lengkapnya bisa loh follow instagram @kenapaharusvaksin banyak informasi yang bisa kita dapatkan disana.
Jadi biar kulineran aman apalagi saat sekarang dine in sudah diperbolehkan upaya langkah vaksin sepertinya langkah bijak yang diambil untuk proteksi diri dan keluarga tentunya. Selain tentunya ikuti protokol kesehatan yang sudah baku.
Aku mempunyai langganan tersendiri resto favorite yang memang benar-benar menerapkan kebersihan. Seperti bakso langganan mengambil mie, bihun memakai sarung tangan plastik dan penjualnyapun memakai masker. Jadi untuk makan disini terasa aman.
|
Warung Bakso langganan di Cinere |
Jadi teman-teman juga harus memilih nih, resto yg menerapkan kebersihan, jadi risiko terserang penyakit pun berkurang iya kan, gà k kebayang kalau bakso langganan kita, mengambil mie, bihun tidak memakai sarung tangan, padahal tangganya habis memegang lap kotor, apalagi belum mencuci tangan🤦
|
Bakso Cinere |
Kalau memang tidak ingin dine in pesan online boleh tapi ikuti tips yang diberikan oleh Willgoz.
Ok semua jaga kesehatan semoga tips aman saat kulineran ini bisa bermanfaat. Dan kita bisa janjian untuk kulineran bareng. Jangan lupa vaksin tifoid dulu ya.
utieadnu