Langkah Pencegahan DBD dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD
Seperti yang kita ketahui ternyata penyakit DBD masih saja terus mengintai, kebetulan kemarin aku sempat menjenguk saudaraku yang terkena DBD di Rumah sakit ternyata bukan hanya 1 orang, satu kamar ada 4 orang dan semuanya terkena DBD. Dan kata dokternya ada banyak pasien yang terkena DBD, 3 bulan terakhir ini. Jadi ngeri banget kan.
Apalagi cuaca yang sekarang tidak menentu kadang siang hari panas dan sorenya langsung hujan turun dengan derasnya. Dan terasa gak kalau sekarang lebih banyak nyamuk di rumah. Jadi khawatir sih, Untungnya nih banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam pencegahan DBD yang disebut dengan 3M Plus Vaksin DBD. Tujuannya, untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang bisa menularkan virus penyebab DBD ke manusia. Selain itu, sekarang juga sudah ada vaksin yang mampu mengoptimalkan pencegahan demam berdarah.
DBD atau demam berdarah dengue adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ciri-ciri DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah terinfeksi virus dengue. Ada beberapa gejala yang umum pada DBD, yaitu demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, serta munculnya bintik-bintik merah di kulit.
Bintik merah ini adalah salah satu tanda perdarahan, yang merupakan akibat dari penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma. Bila tidak segera ditangani, DBD bisa menyebabkan perdarahan yang lebih berat dan berakibat fatal. Tandanya bisa berupa mimisan, gusi berdarah, BAB berdarah dll.
Karena demam berdarah dengue bisa sangat berbahaya dan dan sampai sekarang masih belum ada obat yang bisa secara spesifik menyembuhkan DBD, langkah pencegahan DBD adalah senjata yang paling utama untuk menghadapi penyakit ini.
Hal yang sama dikatakan oleh dr Ngabila Salama, MKM Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD "Bahwa DBD itu penyakit yang tergantung cuaca. Saat hujan nyamuk berkembang biak dan saat musim kemarau mulai nyamuk-nyamuk bertebangangn mencari mangsa. Di acara Talkshow Buka Bersama #Ayo3mplusVaksinDBD media & blogger di Jakarta, bersama Takeda dan Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu ada juga dr Alvin Saputra, Praktisi Kesehatan Indonesia mengatakan, “Pencegahan DBD dengan Program 3M Plus tetah harus kontinyu. Infeksi virus penyebab DBD bisa dicegah dengan menghentikan perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penghantar virus ini.”
![]() |
dr. Alvin Saputra |
Caranya adalah dengan langkah 3M Plus, yaitu:
Menguras
Jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air bersih. Nah, untuk menghentikan siklus hidup nyamuk ini, hal yang perlu dilakukan adalah rajin menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum air, atau toren air. Perhatikan juga benda-benda di luar rumah yang bisa menampung air hujan, misalnya tumpukan kaleng bekas atau ember. Tentunya ini perlu dilakukan lebih sering selama musim hujan.
Menutup dan mengubur
Tempat atau barang yang bisa menjadi wadah genangan air juga sebaiknya ditutup untuk menghalangi nyamuk berkembang biak di dalamnya. Apabila yang bisa menjadi wadah penampungan air adalah barang-barang bekas yang sudah tidak lagi terpakai, sebaiknya buang atau kubur barang-barang tersebut.
Mendaur ulang
Barang bekas yang masih bisa digunakan lagi atau diolah sebagai bahan baku industri bisa dikumpulkan, kemudian dibawa atau dijual ke tempat penampungan dan daur ulang. Bahkan, kita juga bisa berkreasi sendiri dengan barang-barang bekas, misalnya membuatnya menjadi pot tanaman, celengan, tempat pensil, atau mainan anak.
Plus.
Kata “Plus” yang dimaksud dalam “3M Plus” adalah langkah-langkah tambahan untuk memaksimalkan upaya pencegahan DBD, antara lain:
- Menggunakan obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk, misalnya dalam bentuk lotion, semprot, atau elektrik
- Memasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi
- Merapikan tumpukan pakaian kotor agar tidak menjadi tempat persembunyian nyamuk
- Menaruh pakaian kotor di dalam keranjang cucian yang bertutup
- Memelihara tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah, seperti lavender atau kayu manis
Memaksimalkan Pencegahan DBD dengan Vaksin DBD
Pemberian vaksin DBD juga bisa mencegah infeksi virus dengue yang parah atau munculnya gejala yang berakibat fatal. Selain mencegah demam berdarah dengan gejala yang parah, vaksin DBD juga menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat demam berdarah, serta dikatakan dapat mengurangi perlunya rawat inap dan lamanya rawat inap di rumah sakit akibat DBD.
Pentingnya Vaksin DBD dalam Upaya Pencegahan DBD
Sementara itu menurut dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021- 2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga.
Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target. Indonesia termasuk negara dengan jumlah kasus DBD yang tinggi setiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan pemerintah, kasus DBD di Indonesia selama tahun 2022 jumlahnya mencapai 130.000 pasien, dan hampir setengahnya adalah anak-anak. Tingkat kematian akibat DBD pada anak-anak pun sangat tinggi, yaitu sampai 70%.
![]() |
Nyamuk Aedes Aegypti |
Jadi, untuk menurunkan kasus DBD di Indonesia pada anak-anak dan orang dewasa, perlu dilakukan pencegahan DBD dengan langkah 3M Plus tadi, serta berkonsultasi ke dokter tentang vaksin demam berdarah yang bisa diberikan dari usia anak-anak hingga dewasa.
Vaksin DBD yang tersedia saat ini berasal dari virus dengue yang dilemahkan. Cara kerjanya adalah dengan membuat tubuh mengenali virus ini, sehingga bila nanti terpapar oleh virus dengue, tubuh bisa bereaksi dengan cepat untuk memberikan perlawanan.
Vaksin DBD dalam anjuran jadwal imunisasi untuk anak usia 9–16 tahun, dan saat ini anjuran vaksin dengue yang tersedia di Indonesia, sudah mencakup anak dan dewasa usia 6–45 tahun.
Karena kasus demam berdarah di Indonesia sangat tinggi dan sudah banyak menimbulkan korban nyawa, lakukanlah pencegahan DBD. Jika terjadi gejala segeralah pergi ke dokter.
Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD.
Peluncuran gerakan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD yang sudah dicanangkan beberapa bulan dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar. Hingga Takeda Mendapatkan penghargaan perunggu dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta
Mr, Andreas Gutknecht President Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengatakan, “Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,”
Akhirnya acara selesai setelah adzan maghrib berkumandang kita melakukan buka bersama. Kesimpulannya kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, harus secara kontinyu dilakukan dan melibatkan lingkungan sekitar.
utieadnu😉