Mengabadikan Momen dari Setiap Perjalanan yang Membawa Berkah
“Lho kalau gak ngonten gak enak ya Tie,,!”
Ingat sekali itu kalimat itu yang dilontarkan oleh teman-teman kalau memang pas jalan bareng. Yap aku ini tipe orang yang selalu mengabadikan perjalanan baik itu lewat foto maupun video. Coba saja lihat instagram aku @teeadnu banyak sekali momen yang diabadikan dimanapun dan kemanapun.
Karena nih, aku pikir momen ini gak akan terulang lagi, pun kalau kita pergi ke tempat yang sama feelnya akan beda saat pertama kali kita datang, bener gak???
Dari hobi foto dan buat video ini membawa berkah buat ku, Aku bisa pergi ke Surabaya, Aceh dan Lombok secara gratis. Tidak disangka sebelumnya, bisa melihat Vihara Tian Ti Surabaya dari dekat, yang mirip dengan Pagoda yang ada di Beijing.
Kemudian bisa sholat di Masjid Raya Baiturrahman Aceh, padahal dulu kalau melihat postingan orang di medsos hanya bergumam “Mudah-mudahan suatu saat bisa sholat disini” Ternyata memang benar omongan itu doa.
Itu semua karena salah satunya aku lakukan adalah suka upload tempat-tempat yang pernah aku kunjungi baik itu berbayar atau tidak aku selalu mengabadikannya kemudian di upload di instagram. Tentunya dengan caption yang menarik dan informasi yang selengkap-lengkapnya.
Oh iya aku punya 2 akun instagram yang satunya lifestyle @teeadnu dan khusus food di @utie.essen. Nah di Instagram food ini mungkin yang paling membawa berkah bagi UMKM daerah Sawangan Depok.
UMKM Pengrajin Tape Singkong Sawangan
Pertama kali pindah aku sama sekali tidak tahu kalau daerah Depok menghasilkan tape singkong yang manis dan legit. Karena biasanya tape inikan berasal dari Bandung (peyeum Bandung). Ternyata hampir 60% penduduk sini mempunyai usaha rumahan yaitu Tape Singkong. Usaha ini adalah turun temurun dan ada yang sudah hampir 40 tahun lebih menjalankannya sampai sekarang.
Awal kejadiannya waktu gowes pagi banyak sekali beberapa orang tape pikul yang menunggu jemputan mobil bak terbuka untuk mengangkut mereka berdagang di pasar terdekat. Ada yang sampai lebak Bulus, Ciputat sampai Ciledug biasanya mereka sudah mempunyai langganan sendiri jadi pas pulang tape singkong ini selalu habis.
Terus aku mulai bertanya ke emak tetangga sebelah rumah, yang dulu juga pernah menjadi bos atau biasa disini disebut dengan "juragan tape" dan cukup terkenal, namun setelah suaminya meninggal, usahanya kini diteruskan oleh anak bungsunya saja yang tinggal beberapa ratus meter dari rumahnya. Pas ke rumah anaknya benar saja 20 rumahan disekitarnya ternyata pengrajin tape semua.
Akhirnya aku membeli dan mencicipi ternyata memang enak. Kemudian menulis cerita tentang sejarah tape singkong Sawangan ini di blog. Alhamdulillahnya beberapa orang yang membaca blogku ada seorang yang mempunyai usaha kue dan juga pemilik restoran terkenal yang sudah mempunyai cabang di seluruh Jabodetabek.
Mereka tertarik untuk membelinya, dari mulai membawakan tester kemudian akhirnya sampai sekarang menjadi langganan tetap sebelum pandemi kemarin per hari hampir 50 kg setiap harinya. Tapi setelah pandemi memang pesanan agak menurun 50 kg yang tadi perhari kini hanya per minggu. Tapi alhamdulillah masih senang melihat mereka tersenyum mengerjakan orderan tape.
Oh iya selain ada yang dipikul beberapa orang juga membawa tape ini memakai motor dengan gerobak kotak di belakang, katanya mereka biasa berkeliling di daerah sekitaran Depok . Nah mungkin bagi teman-teman pernah membelinya.
Pembuatan singkong ini masih tradisional dan terbilang sederhana beberapa ada yang menggunakan tungku dan memasak memakai kayu bakar. Walaupun sebagian sudah menggunakan kompor gas.
Biasanya singkong ini didapatkan dari daerah Bogor, Sukabumi dan Gunung Kapur. Ada 5 mobil pengepul yang datang seminggu tiga kali membawa singkong, ke rumah-rumah pengrajin. Singkong yang digunakan adalah jenis singkong mentega, ini mungkin yang menyebabkan singkong terasa legit dan manis.
Cara Membuat Tape Singkong yang Manis dan Legit
Emak Ratu tetanggaku sempat memberikan bocoran. Bagaimana membuat tape singkong yang manis legit? Kuncinya adalah kebersihan dari cara pengolahan sampai akhir. Sebelum mengolah singkong kita harus mandi dulu. Jangan sesekali mengerjakan singkong tidak mandi karena katanya tape akan menjadi keras dan masam.
Setelah dikupas singkong dicuci bersih kemudian dibuang kulit arinya dengan cara dikerok lalu dicuci bersih kembali baru direbus. Kata emak lagi memang kalau memasak singkong memakai kayu bakar, itu akan beda hasilnya dengan menggunakan kompor gas. Yang aku lihat memang di dapurnya masih ada dua tungku dari tumpukan batu bata, dan diatas ada banyak tumpukan kayu.
Terus lanjut nih, setelah direbus ditiriskan sampai kering baru ditepuk-tepuk menggunakan ragi khusus singkong. Nah tukang ragi pun seminggu 2 kali datang ke tempat pengrajin tape. Ragi ini berasal dari daerah Bogor dan dia membuatnya sendiri. Tape singkong matang sekitar 3 harian baru siap dijual.
Internet Provider Wifi Rumah dari IndiHome
Begitu ceritanya, dari awal menulis dan upload yang hanya iseng tapi bisa membuat orang-orang sekitar bahagia. Oh iya kebetulan aku memang sudah sejak lama menggunakan internet provider wifi rumah dari IndiHome, Internetnya cepat dan memang terbaik. Karena memasangnya juga mudah dan praktis dan bisa diakses oleh seluruh anggota keluarga, jadi lebih hemat.
Jaringan WiFi pun menawarkan layanan internet dengan biaya berlangganan yang lebih terjangkau. Selain itu tentunya kita bisa memperoleh informasi terbaru, sampai mendapat hiburan tanpa harus keluar rumah.
Bisa melakukan aktivitas tanpa batas dengan bantuan IndiHome internetnya Telkom Indonesia. Nah Jadi yuk mulai sekarang amati lingkungan sekitar, atau jika berpergian abadikan setiap momen dari setiap perjalan siapa tahu bisa membawa berkah bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bermanfaat untuk orang banyak.😉
utieadnu