Pengalaman Saat Melepas IUD di RSIA Muhammadiyah
Hai semua siapa yang disini memasang Kontrasepsi IUD , tapi aku bukan mau cerita tentang bagaimana aku memasang ya justru melepaskan IUD. Dulu saat pemasangan aku ambil yang jangka waktunya 8 tahun.
Sebagian memilih IUD termasuk aku mungkin menjadi salah satu alat kontrasepsi menjadi pilihan yang pertama kali dipikirkan. Pasalnya, IUD merupakan kontrasepsi yang dianggap cukup aman dan bisa bertahan lama.
Apa itu IUD
Sebelum cerita tentang melepaskan IUD aku mau kasih tau tentang IUD dan cara kerjanya. IUD singkatan dari "intrauterine device". Berbentuk seperti "T" dan sedikit berukuran sekitar 3 cm. IUD akan dipasang dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan.*
Pada dasarnya, kontrasepsi IUD terdiri dari ada dua jenis, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal. IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progesteron sedikit demi sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke dalam rahim.*
Kalaupun berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan rahim sehingga membuat sel telur yang dibuahi susah untuk menempel. Penggunaan IUD jenis ini diduga bisa membuat menstruasi seorang wanita jadi lebih ringan.*
IUD plastik dan tembaga (picture by rsia) |
Sementara itu, IUD non-hormonal memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya. Tembaga ini yang akan mengeluarkan zat yang menimbulkan peradangan di dalam rahim yang kemudian merusak sel sperma dan sel telur sebelum keduanya sempat bertemu. Namun, penggunaan IUD jenis ini diduga bisa sebabkan menstruasi yang terjadi lebih berat*.
Cerita Melepaskan IUD di RSIA Muhammadiyah
Sudah tahukan apa itu IUD dan cara kerjanya. Nah IUD yang aku pilih sudah memasuki tahun ke 7 berarti kurang 1 tahun lagi, tetapi karena selama pandemi 2 tahun kemarin itu aku tidak pernah periksa ke dokter. Biasanya tiap tahun bisanya kontrol.
Intinya sih kemarin takut ke rumah sakit karena takut si virus coronce. Jadi aku lalai dan kadang aku merasakan sakit jika perut ditekan yang bagian sebelah kiri.
Aku sudah feeling pasti ada hubungannya dengan IUD yang ada. Akhirnya karena aku tidak mau ambil resiko, aku memilih Rumah sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah yang di Jl Gandaria Taman Puring yang memang peralatannya lengkap dan banyak dr kandungan perempuan.
Oh iya di RSIA Muhammadiyah ini bisa daftar online dan juga melalui telepon, aku saranin sih kalau memang mau memeriksa kesini harus daftar terlebih dulu jadi disana kita tinggal menyebutkan nama, dan keluhan saja saat mendaftar ulang.
Sebelum ke ruang dokter pastinya diukur tensi dulu dan ditanya ada riwayat, alergi, penyakit bawaan atau selama setahun ini pernahkan opname di rumah sakit.
Tiba nih namaku dipanggil. Bertemu dengan dr Dewi dokter yang dulu memeriksa saat aku hamil anak pertama. Senang aja beliau masih mengingatku padahal sudah tahunan tidak bertemu.
“Dokter aku deg-degan nih,,, dari tadi berasa banget panas dingin..”
“Santai saja tarik nafas ya…, kemarin waktu pasang IUD dimana?”
Aku bilang "Di puskesmas dekat rumah.." Kemudian mulai deh aku berbaring yang biasa ditempat orang mau melahirkan…
“Jangan tegang … mba utie,, santai, ya,, duhh ini udah gak kelihatan IUDnya dah gitu benangnya terlalu pendek…” ujar dokter Dewi
Tambah gak karuan aku,,, cuma berdoa dalam hati,,, alhamdulillah 10 menit akhir IUDku bisa dicabut.
"IUDnya tidak berbentuk T lagi tetapi sudah bengkok." Katanya lagi sambil memperlihatkan IUD yang sudah berhasil dilepaskan.
Jangan ditanya sakitnya , ngilu, dan sedikit perih. setelah IUD dilepas kepala rada muter persis seperti orang mau pingsan.
Akhirnya dr Dewi memberi resep penghilang rasa sakit ada yang dimasukkan ke anus dan nanti di apotik menebus obat yang diminum. Kalau sakitnya sudah hilang jangan diminum lagi katanya.
Oh iya apa yang kurasakan setiap orang mungkin berbeda ya, jadi jangan takut kalau mau memasang alat kontrasepsi IUD yang terpenting kita harus kontrol dan alangkah baiknya kalau memasang dan mau melepaskan IUD saat hari menstruasi terakhir.
Kalau yang biasanya menstruasinya 7 hari di hari ke 6 atau ke 7 nya. Karena saat itu mulut rahim terbuka dan berada di bawah jadi agak mudah.
Kalau aku kemarin bukan saat menstruasi dan juga karena sudah terlalu lama hampir 7 tahun. Kata dr Dewi lagi "Kalau memang memasang yang 8 tahun ada baiknya saat tahun ke 5 dilepas , atau yang memasang 4 tahun , tahun ke 2 atau ke 3 sudah dilepas. Ini meminimalisir keadaan bentuk IUDnya. Tapi yang terpenting ada kontrol setiap tahunnya atau sesuai anjuran dokter."
Kemudian perbanyak makan buah dan sayur juga agar IUD terjaga jangan merokok apalagi minum alkohol. atur pola hidup sehat.
Pemasangan KB IUD ini tidak dianjurkan untuk perempuan yang bekerja berat atau suka mengangkat beban.
Sehari setelah melepas IUD aku langsung menstruasi selama 3 hari dan saat buang air kecil masih terasa perih sedikit. Tapi setelah seminggu alhamdulillah sudah tidak merasakan apa-apa. Total biaya kemarin Rp 725.000 include obat.
Ok deh itu pengalaman saat melepas IUD di RSIA Muhammadiyah karena disana tidak boleh bawa kamera dan tidak boleh difoto. aku hanya diperlihatkan bentuk IUDnya, jadi aku hanya bisa cerita saja. Semoga bermanfaat. Tetap jaga kesehatan semua dan jangan lupa kontrol ya…
utieadnu
*Photo1 from motheranbeyond
*Diambil dari brosur rsia muhammadiyah