Harapan Berkembangnya UMKM pada Saat New Normal
Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi ini mempengaruhi beberapa aspek kehidupan, tidak terkecuali pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan juga perubahan pada konsumsi masyarakat. Covid-19 telah membuat segala macam perencanaan strategi bisnis harus mengalami perubahan signifikan. Tentang bagaimana perusahaan harus dioperasikan di saat kebijakan social distancing, karantina, lockdown, dan sebagainya.
Sudah hampir 3 bulan sejak diberlakukannya lockdown ataupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sebagian besar kota kota di Indonesia, menjadi sebuah mimpi buruk bagi masyarakat yang menjadi kenyataan juga sedikit merasakan panik akan akibat dari pandemi ini, sehingga sangat mengganggu daya konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebut saja lapangan pekerjaaan, ada kelangkaan sumber makanan pokok, dan sebagainya, adalah beberapa aspek yang sedikit banyak sulit untuk dijangkau. Karena itu, hubungan antara produsen dan konsumen dalam masyarakat konsumsi memang tidak dapat dipisahkan
Sebut saja lapangan pekerjaaan, ada kelangkaan sumber makanan pokok, dan sebagainya, adalah beberapa aspek yang sedikit banyak sulit untuk dijangkau. Karena itu, hubungan antara produsen dan konsumen dalam masyarakat konsumsi memang tidak dapat dipisahkan
Hampir seluruh sektor perekonomian, pendidikan, transportasi, bahkan sektor pariwisata pun terkena dari dampaknya. Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Mulai dengan menetapkan protokol kesehatan, sosial distancing, work from home, sampai belajar online bagi SD, SMP hingga ke jenjang perkuliahan. Dan adanya larangan mudik ketika bulan Ramadhan kemarin.
Dan ini bukan tanpa sebab dilakukan oleh pemerintah, beberapa kota besar seperti Jakarta, ,Bogor, Lampung, Surabaya , Bandung menjadi daerah dengan jumlah ODP (Orang Dalam Pengawasan) tertinggi di Indonesia. Yang nyatanya mereka berasal dari berbagai daerah yang ditakutkan justru akan menyebarkan virus ini ke wilayah mereka ketika memaksakan Mudik.
Tetapi semuanya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Masih saja kita melihat banyak masyarakat yang tidak peduli, nekat untuk mudik dan tidak mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditentukan. Sedih memang sampai ada kabar balita harus terpisah oleh orantuanya karena terkena virus ini. Tetapi itulah mereka berbuat sesuka hati sehingga banyak rumah sakit dan banyak tenaga medis yang merasakan kewalahan.
Kesadaran untuk mengikuti protokol kesehatan sebenarnya ada di diri sendiri, salah satunya seperti menggunakan masker ketika keluar rumah atau menghindari kerumunan banyak orang. Tetapi untungnya tidak semua orang bersikap terserah terhadap penyakit yang masih belum ditemukan vaksinnya ini. Masih banyak masyarakat yang peduli dengan tetap mengedukasi diri sendiri, keluarga juga lingkungan mereka.
Menuju New Normal dengan Kebiasaan Baru
Ketika diumumkan, akan adanya new normal masyarakat pun menyambut dengan sukacita. Dan sudah hampir memasuki dua minggu setelah lebaran, beberapa mall mulai dibuka, restoran bahkan perkantoran mulai ada geliat kehidupan. Selasa kemarin tepatnya saya sudah mulai masuk kantor, walaupun masih sedikit ragu dan takut ketika naik cummuter line tetapi tetap waspada mengikuti peraturan. Bertemu teman-teman ada perasaan excited seperti orang yang tidak bertemu puluhan tahun.
Lalu, bagaimana cara upaya pemerintah terutama di sektor perhubungan bisa menjadi jembatan koneksi dengan para konsumen dan produsen. Yang pasti sektor transportasi saat ini menjadi andalan.
Seperti UMKM di daerah saya tepatnya di sawangan Depok, produksi panganan dari singkong, seperti tape, olahan kripik singkong dan tepung tapioka sedikit tersendat, pesanan tidak seperti biasanya, akan tetapi transportasi bahan baku tetap berjalan hanya menghadapi diberlakukannya cek poin di beberapa titik. Singkong yang diambil dari daerah Sukabumi Jawa Barat, tetap berjalan lancar sampai ke tangan pengrajin.
Kemarin yang kita saksikan banyaknya karyawan yang dirumahkan dan di PHK tanpa pesangon tentu saja itupun berdampak buruk pada kestabilan ekonomi, meningkatnya jumlah pengangguran, bisa juga berdampak pada UMKM, karena rata-rata penghasilan terbesar khususnya tape adalah pesanan dari beberapa restoran yang ada di daerah sekitaran Jakarta juga dari pasar tradisional.
Harapannya tentu pemerintah membuka kembali beberapa sektor industri, sektor wisata yang nantinya berkaitan dengan hotel dan restoran bisa kembali mulai dibuka walaupun kemungkinan jumlahnya masih dibatasi. Kemudian lebih diperhatikan lagi dengan adanya program bantuan permodalan dari pemerintah, kunjungan rutin dan pembinaan agar UMKM lebih berkembang. karena selama ini tidak ada yang memperhatikan UMKM disekitaran sini, mereka masih mengolah dengan cara tradisional dan juga dari segi pemasarannya, bagaimana produk ini bisa lebih luas lagi penyebarannya?
Produk pangan lokal ini perupakan satu-satunya mata pencaharian penduduk sini, jika tidak ada singkong, mereka tidak bisa mengolah. Apalagi kemarin ketika pembatalan orderan tape dari pihak resto 100kilo bingung mau dikemanakan, yang sudah terlanjur di produksi.
Harapannya tentu pemerintah membuka kembali beberapa sektor industri, sektor wisata yang nantinya berkaitan dengan hotel dan restoran bisa kembali mulai dibuka walaupun kemungkinan jumlahnya masih dibatasi. Kemudian lebih diperhatikan lagi dengan adanya program bantuan permodalan dari pemerintah, kunjungan rutin dan pembinaan agar UMKM lebih berkembang. karena selama ini tidak ada yang memperhatikan UMKM disekitaran sini, mereka masih mengolah dengan cara tradisional dan juga dari segi pemasarannya, bagaimana produk ini bisa lebih luas lagi penyebarannya?
Produk pangan lokal ini perupakan satu-satunya mata pencaharian penduduk sini, jika tidak ada singkong, mereka tidak bisa mengolah. Apalagi kemarin ketika pembatalan orderan tape dari pihak resto 100kilo bingung mau dikemanakan, yang sudah terlanjur di produksi.
Tentunya juga hal ini berpengaruh pada setor perhubungan, transportasi yang menunjang keamanan para pekerja yang mulai kembali bekerja pada masa transisi ini. Bukan tidak mungkin yang kemarin jumlah dan jam operasionalnya di batasi semoga akan kembali seperti semula sehingga program protokol kesehatan seperti physical distancing bisa terjaga.
Seperti saya rumah di Depok hal yang biasa dihadapi adalah saat jam-jam kerja, Comuterline atau kereta rek listrik (KRL) bagaimana agar bisa nyaman dan tanpa khawatir? Kemarin-kemarin commuterline masih lenggang dan adanya pembatasan jumlah penumpang di setiap gerbongnya.
Dan saya mendengar kabar. Pemerintah telah menyiapkan diri ada dalam Permenhub Nomor 18 dan 25. Intinya tetap mengedepankan pada dasarnya merupakan tatanan di fase awal new normal dengan prinsip pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dan ini merupakan kabar gembira bagi saya dan tentunya teman-teman pengguna setia commuterline.
Dan saya mendengar kabar. Pemerintah telah menyiapkan diri ada dalam Permenhub Nomor 18 dan 25. Intinya tetap mengedepankan pada dasarnya merupakan tatanan di fase awal new normal dengan prinsip pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dan ini merupakan kabar gembira bagi saya dan tentunya teman-teman pengguna setia commuterline.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun menyiapkan tahapan operasional hingga aturan demi menyambut tatanan normal baru new normal saat pandemi Covid-19. Adanya penambahan jumlah kereta dan jam operasional yang ditambah.
Dan juga ada beberapa peraturan yang harus ditaati oleh penumpang KRL yang akan diterapkan mulai 8 Juni 2020 sebagai masa transisi menuju fase normal baru.
- Pada aturan baru itu, anak berusia di bawah lima tahun (balita) untuk sementara dilarang naik KRL hingga lanjut usia (lansia), termasuk para pedagang dengan barang bawaan pada jam sibuk layanan. Mengingat adanya potensi kepadatan pengguna KRL pada jam sibuk, maka bagi lansia hanya diizinkan untuk naik KRL pada pukul 10:00 hingga 14:00 WIB. Sedangkan, aturan larangan sementara bagi anak-anak balita mengingat kondisi fisiknya yang rentan terpapar virus. Anak-anak juga dinilai tidak memiliki kepentingan mendesak untuk keluar dari rumah dengan menggunakan transportasi publik seperti KRL.
- Para penumpang agar tidak berbicara langsung maupun lewat telepon selama melakukan perjalanan dalam kereta.
- Tetap menjalankan protokol kesehatan. Semua orang wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Selain itu, terdapat pemeriksaan suhu tubuh penumpang dan penerapan jaga jarak sesuai di area stasiun ataupun kereta.
- Dan di setiap stasiun terdapat saran untuk mencuci tangan dan hand sanitizer juga disediakan tempat untuk cuci tangan.
Tetap menjaga kesehatan bagi teman-teman semua, jika memang tidak dipaksakan untuk keluar rumah lebih baik dirumah saja bersama keluarga, dan ketika memang harus tetap pergi tetap juga mengikuti protokol kesehatan dengan membawa perlengkapan, sepeti masker pengganti, hand sanitizer, sabun cair, tissue, dan jika tranpostasi online diberlakukan lagi jangan lupa untuk membawa helm. lebih baik repot diawal demi keamanan dan ketika balik lagi kerumah segera bersihkan badan sebelum memeluk anak-anak. semoga bukan hanya UMKM yang berkembang tetapi semua sektor kehidupan kembali normal seperti sedia kala.
utieadnu.
*sumber PT.KCI
Berharap banget semua bisa kembali seperti biasa, meski di era new normal ini. Dan semoga akan ada lebih banyak UMKM yang bertahan. Wajib banget nih kita dukung! :D
ReplyDeletesangat dukung UMKM terlebih di masa pandemi ini, banyak-banyak beli produk lokal yang kualitasnya gak kalah bagus dengan produk luar
ReplyDeletePaling kerasa banget ya mbk dampak pandemi ini untuk semua aspek, salah satunya penggiat UMKM. Semoga pandemi segera berakhir, sehingga bisa kembali normal
ReplyDeleteSemogaaaaa semuanya berjalan dgn baik ya Mba
ReplyDeleteKarena memang virus ini "zombie" yg tak kasat mata, jadi kita musti bertarung sekuat tenaga dan sepenuh jiwa.
UMKM juga semoga bisa BANGKIT dan BERDAYA!!
Aku masih di rumah saja, belum lihat new normal di daerahku. Persiapan kudu banyak dan patuhi protokol kesehatan. Soalnya ini kasus nambah juga. Untuk UMKM, semoga segera bangkit
ReplyDeleteAku selama pandemi ini selalu beli makanan dari teman-teman yang memiliki usaha makanan, hitung-hitung saling membantu mereka.
ReplyDeleteSekarang makin banyak penjual online, kebetulan aku gabung di marketplace kotaku. Dan tiap hari selalu ada yang menawarkan barang jualannya. Aku ikutan beli kalo emang produknya dibutuhkan seperti lauk frozen gitu. Mungkin memang new normal bisa termasuk jualan online bagi umkm ya. Yang gaptek bisa diajari sama anak atau cucunya
ReplyDeleteBersyukur nih KAI mengadakan pengaturan di KRL jadi bisa dikurangi tumplek bleknya penumpang pas jam sibuk..rawan penularan soalnya ya..semoga terealisasi dan berjalan dengan baik..
ReplyDeleteMemasuki era New Normal, ga bisa menutup fakta jika masalah Pandemi ini menggoyang perekonomian ga tak terkecuali di ranah umkm
ReplyDeleteMasyarakat atau penggiat usaha seperti rumahan ini harus bersiap menuju transisi untuk ke arah yang lebih baik
Semoga perlahan perekonomian bangkit kembali. Tentunya dibarengi dengan kesadaran tinggi untuk patuh dengan protokol kesehatan
ReplyDeleteSemua sektor kehidupan hampir semuanya terdampak oleh Covid-19 ya, Mbak. Tapi UMKM memang salah satu yang paling terdampak. Semoga wabah ini lekas berlalu, dan perekonomian kembali stabil.
ReplyDeleteSemoga dengan kondisi new normal ini umkm bisa maju lagi ya... Semoga orang-orang semakin sadar untuk mematuhi protokol kesehatan, didukung dengan peraturan dan sanksi yang jelas bagi yang melanggar...
ReplyDeleteAturan protokol kesehatan new normal udah cukup bagus, tinggal kita mau nggak menyesuaikan diri. INi kan buat kepentingan bersama juga.
ReplyDeleteaku juga udah mulai ngantor lagi, ngejarak ama teman dan selalu jaga kesehatan, mau gimana lagi kita yang harus lebih aware lagi kan . Soalnya susah kalo buat ngarepin orang lain, mereka banyak yang cuek
ReplyDeleteDi era New Normal ini aku maish bingung dengab sekolah mak, nanti kaya gimana ya sementara ini. Masih nunggu keputusan pemerintah mana sebentar lagi tahun ajaaran baru
ReplyDeleteSemoga ekonomi kita membaik ya mba. Smg new normal ini jg membuat kt semakin peka dg protokol kesehatan. Sedih jg ditempatku zona hampir hitam tp sdh new normal. Masyarakatnya pake masker sih.. Tp kadang masih susah social distancing. Heu
ReplyDeleteAamiin... semoga pandemi segera berlalu, semoga semua sektor segera bangkit lagi. Saya pun sejak 5 Juni mulai ngantor lagi, tapi masih selang seling dan tetap memperhatikan protokol kesehatan
ReplyDeleteEh Mbak tinggal di Sawangan Depok ya? Duuh deket banget berarti ya dengan Pasir Putih? Kami setiap pulkam ya ke Pasir Putih. Kapan-kapan kita meet up ya kalau lebaran ke depan pulkam!
ReplyDeleteDan hari ini dapat berita kalau dishub membatalkan pemberlakuan social distancing 50 persen.
ReplyDeleteSemoga...
Aturan tetap ada namun yang terpenting adalah disiplin dan kesadaran diri sendiri.
Udah lama banget gak naik CL, kangen tapi kudu ditahan. Ku pilih dirumah aja. Noted info soal CL-nya ya Mamah Utie.
ReplyDeleteMba Utie sehat selalu di sana ya, semoga perkembangan UMKM di Indonesia makin membaik fase new normal ini. Pandemi lekas berlalu juga aamiin
ReplyDeleteYa Allah, jadi bayangin tape 100kg yang terlantar, dan produsennya yang tentu rugi karena ngga jadi balik modal. Semoga kemarin tapenya sempat diolah jadi makanan lain, yaaa.. Permen tape misalnya.
ReplyDeleteSaya kemarin ngga mudik, Mak, karena patuh sama anjuran pemerintah, pun taat sama perintah Nabi untuk ngga kemana-mana ketika ada wabah. Tapi rasanya patah hati ketika ada teman dan tetangga yang tetap mudik, pergi ke sana kemari seolah ngga ada apa-apa. :(
Amiin, kasihan memang, beberapa UMKM terdampak parah, terutama karena transportasi yang sulit dan pegawai yang belum beroperasi total
ReplyDeletetapi di beberapa sektor UMKM malah maju loh Utie,
karena ada celah lagi dengan adanya pembatasan, sehingga kreatif
Menjalani aktivitas di era New normal emang ada beberapa perubahan yah mba termasuk menjaga jarak. Smga sja UMKM tetap sukses di masa ini
ReplyDelete