Meiiii ini kamu beneran?? Hampir terbengong-bengong aku melihat penampilannya kini tshirt ketat dan rok di atas lutut serta make up yg super duper menor,,
“Ha,,ha,,, iyalah!""
Siniiii aku mau cerita!!" sambil menarik tanganku untuk duduk dikursinya.
Mungkin orang-orang terbengong-bengong juga melihat aku yang berjilbab ditarik
wanita bak aktris film ini.
"Pa,, kabar? Kutill,,,,?
"ah dia masih ingat nama kecilku berati memang Mia teman liqo ku dulu.
"Baikkk,, Alhamdulillah,, kamu sendiri?"
"Sangat baik!" Sambil
tertawa lepas
"Kapan balik dari
Perancis?" Tanyaku datar
"Dah hampir setahun,,, ihh lama
banget kita ngga ketemu ya! Aku sekarang kerja di perusahaan advertising yang
di daerah Rasuna Sa'id tiii,, mainlah ke rumah,,,!" Tiii,,,,,!",,,.
Tiiiii,,, jangan bengong terus atuch,,,!" katanya sambil memukul tanganku
pelan.
"Iya,,, aku kaget liat kamu sekarang,,.
Berubah pisan?"
"Ya,, gimana ya,,, aku lebih
enjoy sekarang happy?"
"Jadi dulu kamu ngga
happy?" Tanyaku lagi
"Happylah,,,. !" Kembali
tertawa lepas
"Ssstttt,,,,, ketawamu jangan
keras-keras!"
"Eh,,, iya lebih buruk dari
Khimar ya?" Ini kartu namaku aku weekday biasanya di apartemen kalau
weekend aku baru pulang ke pondok gede!,,,!"
"InsyaAllah kalau ada waktu aku main!"
Pertemuan singkat di mall Sudirman itu
masih menyimpan tanya kebingungan yang menjadi Mia yang dulu lain dari yang
sekarang,,, dulu ketika sama-sama kita tinggal di daerah pondok gede, kita dulu
sering liqo/ngaji bareng bahkan saking serunya kita bersahabat suka janjian
memakai warna jilbab samaan,, di jalan Alif lah pertama kita ketemuan punya
guru liqo sama dan akhirnya menjadi akrab kadang seminggu sekali kita gantian nginep,,
ngobrol sampe malam terus hafalan surat bareng sallng murojaah ahhh pokoknya
indah,,,,
Sampai akhirnya kita lama berpisah karena
ayahnya ditugaskan di Perancis dan tentu sama Mia ikut serta. Selama di
Perancis Mia masih rajin berkirim kabar sampai tahun ke dua bagaimana dia
kesulitan disana dan agak dikucilkan karena memakai jilbab di negara minoritas
tapi karena ayahnya mempunyai kedudukan di kedutaan itulah agak meringankan Mia
dia bisa dengan bebas kuliah dan belajar disana,, senang dan seru pokoknya
mendengar cerita-cerita nya lewat telpon tapi kadang kita lebing sering chat di
email.
Tapi tahun ketiga mulai jarang,
akunya juga sibuk dengan kerjaan di kantor kemudian menikah Mia sempat kukabari
tapi emailku tidak terbaca mungkin. Sampai akhirnya tadi pertemuan tadi sore
aahhh Mia betapa aku kangen dengan Mia yang dulu kangen kita berangkat bareng
liqo kangen curhat dan kangen gimana kita sering diomelin karena hafalan
suratnya gak nambah-nambah.
"Habis gimana tiii?"
Kadang aku ketemu client di cafe! Terus kadang ketemu client di lobby
hotel!" Jadi bingung juga kalau aku pake hijab!" Itu alasannya ketika
aku menanyakan kenapa penampilan nya berubah total. Dulu di negara minoritas
kamu begitu kukuh dengan pendiriannya memakai hijab Mia tapi kini kenapa?"
"Itu urusan nanti,, tii?" Tapi aku
gak berubah masih tetap Mia yang dulu hanya casing nya tiii,, percaya
deh,,!"
Seminggu kemudian aku mencoba mampir ke rumah
orang tua Mia,,, dan ternyata ayahnya Mia sudah meninggal dua tahun yang lalu
dan ibunya sedang terbaring sakit jadi harus tiga kali sehari cuci darah dan
adiknya. Mia dua masih sekolah,,, aaahhhh kemana aku selama ini mengaku sahabat
tapi sama sekali tidak tahu keadaan rumah yang dulu sebagai rumah keduaku.
"Maafkan saya mah,,, baru sempat ke sini saya pikir mama dan keluarga
masih di Perancis!"
"Tidak apa-apa nak,,, sewaktu ayahnya Mia
meninggal jadi kita langsung balik kembali ke Jakarta,, kan kamu ngga tahu?
Doakan saja Mama cepet sembuh ya,,!" sambil mengusap kepalaku,,
Ahhh kurus sekali mamany Mia tapi masih
kelihatan cantik "Sayangnya Mia tidak pulang hari ini,, katanya masih
lembur mau ada event..!" Kadang Mama kasihan sama Mia karena dia jadi
tulang punggung Sekarang adik-adiknya masih kuliah tapi yang satu Ivan sebentar
lagi akan wisuda...!"
Panjang lebar mamanya Mia bercerita
dan ternyata Mia pernah menikah dengan pria asli Perancis (mualaf) namun
pernikahannya hanya berlangsung tiga tahun bercerai karena sudah tidak cocok
lagi katanya,,, bagaimana ayahnya meninggal mendadak karena serangan jantung
dan secara tidak langsung mereka harus hijrah lagi kembali ke Jakarta,, uang
pensiunan ayahnya kurang cukup untuk berobat dan cuci darah tiga kali sehari
belum lagi adik-adiknya masih kuliah butuh biaya besar jadi Mia lah yang harus
bekerja keras. "Mama sudah menyuruh dia menjual apartemen nya tiii.. tapi
dia bila hanya itu peninggalan ayah selama Mia masih sanggup bekerja Mia tidak
akan menjual barang apapun peninggalan ayah mah..." Jadilah Mia seperti
itu tiii kadang pulang pagi jadi kadanga dia pulang ke apartemen, Mama kasihan
melihat Mia,,?" dan tentunya kamu terkaget-kaget melihat Mia Sekarang tii,,
doakan saja ya,,,!" Air mata Mama Mia mengalir deras tanpa sengaja kita
menangis sampai sesenggukan sambil berpelukan,
Selang dua bulan kemudian ada email
masuk,, dari Mia,,,
Dear sahabat sholehah ku,,
sungguh pertemuan kemarin adalah tamparan keras bagiku yah
aku sekarang jadi budak hedonisme tidak peduli apapun aku harus mendapatkan
uang dan uang yang banyak seolah uang adalah pilihan terakhir, aku ingin mama
sembuh kalau perlu biarlah ginjalku untuk nya,, tapi kamu menyadari aku
seolah-olah aku lupa bahwa kematian itu mengincar setiap menit bahkan detik
bagaimana jika aku yang mati dulu lalu bagaimana dengan Mama bagaimana dengan
mendiang ayah melihat anaknya kini,, selangkah keluar tanpa hijab sepuluh
langkah dia mendekati neraka,,,. Duhhhh tiii kenapa aku jadi seperti ini? ,
Ivan cerita katanya kamu pernah ke rumah dan kamu berdua menangisi aku,,,
yah padahal dulu kita pernah berjanji persahabatan kita
harus bersama sampai surgaNya kita saling mencari kalau salah satu kita tidak berada
di surga,, tapi kini aku yang akan menjerumuskan ke dua orang tuaku kedalam
naar,, aku janji tiii,,hampir dua pekan ini aku sudah berhijab kembali pelan
pelan aku akan merubah kembali penampilanku,,, rezki yang berkah itu perlu
benar adanya dan entah kenapa Mama jadi semakin sehat sepertinya pengebotan
herbal yang kamu sarankan menjadikan Mama tidak perlu lagi cuci darah,,, dan
benar juga bahwa jilbab bukanlah alasan satu-satunya penghalang berkarir client
ku justru tambah respect kepedaku tidak seperti dulu mungkin menganggap aku
sebagai wanita itulah kau tahu sendiri kan? Makasih ya tiiii,,,, atas izin Allah kita
dipertemukan lagi uang bukanlah satu-satunya tujuan hidup kenapa dunia yang
mengatur kita harusnya kita yang mengatur dunia,, dunia hanya sebagai jembatan
kita sendiilah yang membangun jembatan itu, mau megah atau berlubang-lubang
atau putus sama sekali. Yang kelak akan kita lewati untuk kembali kepada yang
kuasa,, ahad depan main ke apartemenku ya ajak anak-anak ,,
Yaaa Mia!!!! Hanya itu balasan
emailku
Selalu ada dua sisi cerita di balik
sikap seseorang yang harus kita tahu sebelum kita menjudge tapi paling tidak
kita harus tetap memberikan masukan pahit atau manis, jika kita diam atau cuex
jelas salah. selama kita masih makhluk Allah yang diberi nafas dan kalau memang
saling mencintai atas nama Allah kenapa harus takut atau diam jika seseorang
yang kita cintai itu salah jalannya.
Utie 085775866676
.
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏