Saatnya Sekarang Geber Ekspor Sapi Indonesia

Saatnya Sekarang Geber Ekspor Sapi Indonesia
Indonesia merupakan Indonesia adalah salah satu dari banyak negara yang kaya dengan berbagai macam hewan ternak. Suasana alam yang cenderung asri, hijau , banyak tumbuhan, rumput, serta banyaknya lahan dan pakan menjadi beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya hewan ternak yang dikembangkan di Indonesia. Salah satu hewan ternak yang dikembangkan oleh banyak peternak di Indonesia adalah sapi.

Daging sapi adalah merupakan konsumsi yang paling digemari baik itu di Indonesia maupun di negara manapun, hampir setiap hari rata-rata ada mengkonsumsi daging sapi untuk memenuhi kebutuhan protein. Apalagi untuk restoran siap saji diperlukan banyak persediaan daging. Kebutuhana daging setiap hari tentu  meningkat jumlahnya bukan lagi dalam skala kecil, kalau sudak masuk ke ranah restoran, apalagi perusahaan yang memproduksi susu sapi. untuk diperlukan banyak sekali daging dan susu dari sapi yang berkualitas.

Nah, melihat ini semua tetunnya bisa menjadi salah satu peluang untuk kita beternak sapi harga sapi di Indonesia kisaran 20 jt – sampai ratusan juta,. Bahkan tahun lalu Bpk Presiden pernah berkurban sapi dengan harga 1 M (Walaupun itu Sapi Impor yang diperlihara di Indonesia ). Tapi  jangan salah sapi asli Indonesia kwalitasnya sudah sangat bagus dan banyak sekali negara-negara tetangga meminta sapi kita untuk diekspor ke Negaranya seperti Australia, Selandia Baru dan hampir seluruh Negara Asean juga. Saatnya sekarang Geber Ekspor sapi, Indonesia

Untuk mengekspor sapi tentu ada pesyaratan yang harus kita penuhi selain kualitas sapi harus baik, sehat bersih bebas dari penyakit dan tentunya syarat itu semua harus kita penuhi, nah, kemarin saya coba mendatangi beberapa pertenakan sapi yang masih memakai sistem  tradisional tetapi kwalitas sapinya sangat bagus ada 2 tempat yang saya kunjungi yaitu di D’Kandang Sawangan dan Pertenakan Sapi di daerah kunciran (kebetulan milik ayah teman saya). Pak Heru namanya ada sekitar 20 ekor sapi piarannya dan jenis sapinya berbeda yaitu

Sapi Bali
Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia dari hasil domestikasi Bos Banteng, dengan ciri-ciri sebagai berikut : Warna merah bata sampai coklat kehitaman dengan warna putih pada kaki mulai dari dengkul depan dan belakang (tarsus/carpus) kebawah, bagian bibir bawah, bagian Belakang (pantat) dengan bentuk seperti lingkaran. Terdapat garis hitam (garis belut) pada bagian punggung yang dimuali dari leher sampai pangkal ekor. Baik sapi bali jantan maupun beina memiliki tanduk. Berat badan sapi bali betina dapat mencapai 300 kg dan yang jantan dapat mencapai 400 kg. Sapi bali mempunyai temperamen yang tinggi sehingga sifat liar masih terlihat. Sapi bali ini merupakan sapi lokal yang memiliki tipe pedaging karena persentase karkas dapat mencapai 56,9%.

Sapi Madura : ciri khusunya antara lain berwarna merah bata, paha bagian belakang berwarna putih, kaki depan berwarna merah muda, tanduk pendek dan berponok kecil

Sapi Ongole:
Berasal dari India. Ciri khusus antara lain : berponok besar, bergelambir di bawah perut, telinga panjang dan bergantung, kulit sekitar mata berwarna hitam dengan lebar lebih kurang 1 cm, tanduk pendek kadang berupa bungkul kecil, warna bulu putih, putih kehitaman, warna kult kuning, tubuh besar, sifat sabar, tahan panas, tahan lapar haus.
kandang sapi harus terjaga kebersihannya dan luas kandang diperhatikan
Kata Pak Heru ada satu jenis Sapi yang harganya bisa sampai  pluhan juta yaitu Sapi Limosin   kualitas dagingnya memang tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, secara umum budidaya sapi limosin di Indonesia masih minim katanya  Karena harga awalnya sapi tersebut mahal dan hanya cocok didaerah dingin, pertama kalinya ada di negara Perancis. Dulu pernah ada disini 1 itu juga bapak pelihara karena titipan beratnya sampai 1.6 Ton.

Banyak peternak yang menjalankan usaha berternak sapi  yang ia miliki dengan cara tradisional dan hanya dijadikan sebagai kerja sambilan saja dan bukan menjadi fokus utamanya. Rata-rata mereka memelihara sapi itu mendekati idul qurban. Sementara itu pertumbuhan penduduk di Indonesia kita semakin meningkat sehingga jumlah permintaan dan kebutuhan daging juga meningkat. Jika saja peternak sapi itu fokus pada pekerjaannya tentunya kita makin bisa banyak memenuhi kebutuhan daging sapi, susu sapi untuk Indonesia bahkan untuk negara lainnya.
sapi perah di dkandang 
Umumnya peternak itu hanya tahu bagaimana memberi pakan ternak untuk membuat gemuk sapi padahal banyak hal yang harus dilakukan seperti memberi vitamin yang berasal dari pakan yang dimakan, serta secara berkala memeriksa kesehatan sapi.

Pakan Sapi
Untuk memeroleh sapi yang sehat dan gemuk maka perlu Jenis pakan sapi berupa
  • Pakan hijauan : rumput gajah, rumput benggala, rumput mexico, rumput kolonjono dll
  • Pakan konsentrat : seperti jagung giling, menir, bulgur, bekatul, bungkil kedelai, bungkil kacang.
  • Pakan tambahan: seperti vitamin, mineral ,urea
Dan katanya sapi ini perlu juga dicek kesehatannya agar terbebas dari berbagai macam penyakit seperti tidak menderita sakit cacing hati (fasciola hepatica). Perlu dicek kotorannya (faeces) secara mikroskopis. Bulu tidak kusam, mengkilat dan tidak mudah rontok, moncong tidak berlendir berlebihan, kuku sehat. kaki tegap, tidak kurus Kalau syarat itu semua dipenuhi harga sapi bisa mahal neng, katanya lagi.

Peternak Sapi seperti Pak Heru, yang sudah mengerti dengan kondisi fisik kesehatan sapinya bukan hanya 1 akan tetapi tersebar diseluruh Indonesia, Hal ini terbukti dengan makin banyak sapi asli Indonesia atau sapi yang dipelihara di Indonesia di ekpos ke negara lain. Dan kata Pak Heru kepinginnya sih, bisa ekspor cuma katanya dia sudah punya langganan tetap untuk memasarkan sapi juga dana saya kurang banyak, sambal menutup pembicaraanya.

drh Apris Bennuawan, MSi diacara teu bkogger dan vlogger di Jakarta
Perlu diketahui nih untuk ekspor sapi ada pihak terkait yaitu Badan Karantina Pertanian RI
yang dimaksud Karantina itu menurut drh Apris Benniawan, MSi. adalah Pembatasan aktivitas yang ditujukan terhadap orang dan hewan yang telah kontak dengan orang dan hewan yang menderita penyakit menular pada masa penularan. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan penyakit pada masa inkubasi jika penyakit tersebut benar-benar diduga akan terjadi. Karantina juga tempat untuk menahan hewan/tumbuhan yg akan datang atau dikirim  ke  luar negeri, guna mencegah penyebaran penyakit menular.

Karantina untuk hewan
Tugas pokok karantina hewan adalah melakukan tindakan pencegahan terhadap masuk dan tersebarnya penyakit hewan ke dalam wilayah Republik Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku serta mencegah pemusnahan hewan-hewan yang dilindungi oleh pemerintah.
Karantina hewan/tumbuhan ini merupakan gerbang pertama agar bisa diterima di negara lain memeriksa sampai detail agar hewan tersebut siap diekspor ke negara lain, tentunya itu bukan hal mudah, akan tetapi jika sapi- sapi yang akan dikirim telah memenuhi standart maka tugas dari karantina ini akan menjadi mudah, Dan tentunya akan lebih banyak lagi sapi yang di ekspor untuk memenuhi kebutuhan pemesan. Untuk jelas masalah karantina bisa https://karantina.pertanian.go.id maka bukan tidak mungkin tujuan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2046 akan berhasil, jika para peternak maupun petani bisa memperhatikan kwalitas  dan lebih jeli lagi pada hasil hewan dan tumbuhannya.  Saatnya sekarang geber ekspor produk petani kita, Indonesia.



21 comments

  1. wah nama sapinya Limosin dah kaya merk mobil mahal. Kebayangnya kaya sapi-sapi yang dijual jelang idul adha yang guede guede

    ReplyDelete
  2. Setau aku memang Indonesia memiliki banyak daerah yang ternaknya bagus, termasuk ternak sapi. Semoga ekspor sapi kita makin berkembang ya

    ReplyDelete
  3. Bicara sapi jadi merasa mulai sambut Idul Adha nih hahaha. Bangga ya kita bisa menghasilkan produk sapi pilihan.

    ReplyDelete
  4. Tapi sayangnya suka ada aja mafia sapi yg bandel mba, suka gemes deh, dan ini merugikan banget buat para peternak

    ReplyDelete
  5. Aku yang paling tahu tuh sapi Madura. Soalnya kan juga mudah dijumpai dimana-mana ya mmba. Aku setuju banget nih kalau Indonesia semakin mendongkrak ekspor sapi karena kualitas sapi kita tuh luar biasa bagus

    ReplyDelete
  6. Walaaah keren ya ada sapi limosin yang BB nya bisa mencapai 1,6 ton. Ternyata banyak macamnya sapi2 yg dagingnya kita konsumsi. Secara masyarakat tau makannya doang wkwkwkwk... paling seneng mom rendang daging sapi atau kare.

    ReplyDelete
  7. Mengingatkan aku ke sodara di Kampung yang ternak sapi dan kambing juga, perawatannya gak boleh main2 ternyata untuk mendapatkan Sapi dewasa yang sehat terawat, semenjak kecil semua ternak diberikan makanan yang berkualitas bahkan dikasih vitamin juga. Sekarang nih mulai banyak yang cari ternak berkualitas untuk Qurban mengingat bentar lagi menuju Idul Adha kan. Potensi yang menjanjikan ya ternak sapi ini.

    ReplyDelete
  8. Sapi oh Sapi. Binatang paling berdaya guna. Semua anggota tubuhnya bisa dikonsumsi manusia.
    Semoga aja ya peternak sapi makin sejahtera, biar harga daging dan susunya gak mahal lagi, sehingga gizi masyarakat Indonesia terpenuhi. Kayak di negara bule tu, daging murce, di sini huhuhu mayan...

    ReplyDelete
  9. Wuiiihhh baru tau aku ada jenis sapi namanya Sapi Limosin mba.. Kayak jenis mobil ya.. Harganya pun mahaaal, ya.. Berat juga itu sampe satu ton lebih.. :D Semoga ekspor sapi negara kita ke negara lain makin maju, kualitas sapinya juga makin bagus..

    ReplyDelete
  10. Kalau di wilayah kampungku di Jateng, banyak banget peternak sapi (terutama daerah pesisir pantai), tapi daku tak begitu paham itu sapi jenis apaan. Sepertinya sih bukan untuk ekspor, hanya sebagai sambilan beternak aja buat para penduduknya,dan juga dijual, dapet untungnya lumayan

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah.. satu lagi kekayaan alam Indonesia kebanggaan.. senang banget denger negara kita mengekspor sapi berkualitas, karena senang dengernya daging sapi yang bagus itu Import dari Australia atau New Zealand

    ReplyDelete
  12. Daging sapi lokal tetap juara sih ya, masyarakat lebih suka daging lokal karena memang lebih enak. Semoga produksinya semakin meningkat..

    ReplyDelete
  13. Aku pun lebih senang daging sapi lokal dari pada impor.Menurutku lebih fresh dagingnya

    ReplyDelete
  14. Wah sapi Indonesia mau diekspor? Kukira selama ini malah kekurangan sapi, jadi impor Australia.

    ReplyDelete
  15. Aku dukung banget sapi-sapi di Indonesia dikembangkan dengan pesat, supaya Indonesia gak kekurangan konsumsi daging, gak perlu import, justru harus bisa jadi produsen dan mengeksport daging sapi

    ReplyDelete
  16. aku pernah lihat sapi limosin, MasyaAllah gede banget yaa.. tapi dukung deh supaya gak perlu import, sementara peternak di Indonesia sendiri banyak

    ReplyDelete
  17. Melihat sapi-sapi ini aku jadi teringat masa-masa ketika aku lagi penelitian di BATAN tentang teknologi pakan ternak sapi dengan menggunakan aplikasi nuklir. Kerjaan aku tiap pagi jam 6 itu ke kandang sapi, kasih makan, terus ambil sampel cairan perutnya.

    Karena aku tidak melanjutkan karir di bidang Biologi dan teknologi pakan ternak, aku nggak tahu deh apakah hasil penelitian aku itu beneran kepake atau nggak. Hehehehe. Sapi lokal nggak kalah kok sama sapi impor, apalagi kalau pakannya bagus pasti kualitasnya bagus juga.

    ReplyDelete
  18. Wahh .. keren banget ya sapi kita bakalan diekspor ke luar negeri, semoga masih ada sisanya buat rakyat di dalam negeri hehehe

    ReplyDelete
  19. Setuju bgt nih Mba karena sdh.saatnya kita tunjukan bhw Indonesia mampu kog utk.ekspor sapi. Apalagi aku lihat sendiri bahwa Indonesia cukup bnyk memiliki peternakan.sapi.

    ReplyDelete
  20. Baru tau kalau sapi yg punuknya besar disebut sapi ongole. Kalau disini nyebutnya sapi jawa. Padahal itu dr India ya.

    ReplyDelete
  21. Memang seharusnya Indonesia kuat dengan ternak sapinya. Karena perayaan idul adha, dsj...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏