Waspadai Berita Hoaks Tentang Vaksin

Waspadai Berita Hoaks Tentang Vaksin
Seperti yang kita ketahui sudah hampir berjalan dua tahun masih dalam masa pandemi, dan semuanya sedang berjuang melawan virus ini. Nah salah satu untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan program vaksinasi. Agar terbentuknya herd immunity pada seluruh masyarakat sehingga angka penularan bisa ditekan.

Tentu saja semua itu harus kita dukung tetap dengan menjalankan protokol kesehatan yaitu 5 M dan dukung 3 T, sepertinya teman-teman sudah familiar dengan 5 M ini, kebiasaan baru yang kini menjadi sudah biasa.
vaksin-hoaks


Apa saja 5 M itu, Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta, Membatasi mobilisasi dan interaksi. Sedangkan 3 T adalah Testing, Tracing, dan Treatment.Aksi 3T ini hendaknya dilakukan oleh otoritas terkait untuk melakukan pengujian, pelacakan, kemudian tindakan pengobatan atau perawatan kepada orang yang terpapar virus.

Nah ternyata saat pandemi sekarang banyak sekali berita hoaks yang kita terima kadang membuat kita bingung, karena maraknya berita hoaks terutama di media sosial salah satunya tentang vaksin.

Saking banyaknya berita tentang hoaks mengenai vaksin dan sekaligus ingin memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai vaksin, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan Webinar dengan tema ‘No Hoax: Vaksin Aman, Hati Nyaman’. Acara tersebut diselenggarakan pada Rabu, 14 Juli 2021 melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo.

Dan beruntung saya jadi salah satu pesertanya nih,,, hadir dalam webinar itu narasumber antara lain
  • Prof. Dr. Widodo Muktiyo (Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Kemkominfo),
  • dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid. (Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan), dan 
  • Dr. Benedictus A. Simangunsong, S.IP., M.Si. (Ketua Prodi Magister Komunikasi UPH),
Ciri Berita Hoaks dan Bagaimana Menyikapinya

Menurut Prof Widodo dunia digital menjadi tools tergantung siapa yang menggunakan. Sebenarnya banyak ciri yang perlu kita ketahui jika ingin mengetahui berita hoaks yaitu Sumber informasi tidak jelas. Perlu dicari tahu lebih lanjut apakah informasi tersebut bersumber dari media yang telah terverifikasi oleh Dewan Pers., Informasi disebar memuat keanehan atau ketidakwajaran berita, Informasi hoaks cenderung menggunakan bahasan yang provokatif dan biasanya informasi hoaks tidak memiliki kesesuaian judul dengan isinya. Kadang juga Informasi hoaks cenderung mendiskreditkan pihak tertentu dan menyampaikan informasi yang tidak berimbang.

vaksin

hoaks-tentang-vaksin


untuk itu perlu adanya  regulasi wajib hukum untuk bisa mengatur dan mengendalikan dunia digital. yang tentunya juga kuncinya ada di diri kita masing-masing untuk menyikapinya.

Vaksin Aman dan Sudah Teruji Klinis
Kemudian menurut dr Siti, bahwa berdasarkan analisis situasi, perilaku pencegahan Covid di masyarakat sepanjang masa pandemi belum konsisten dan belum sepenuhnya menjadi bagian dari norma, serta tingkat pengetahuan tentang gejala dan penularannya masih rendah.

Banyak yang menganggap enteng tidak memakai masker, atau tetap juga masih ada kerumunan dimana-mana. Nah hal ini tentu menjadi kurang efektif apa yang selama ini pemerintah lakukan. Adapun tentang vaksin yang diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia semuanya sudah teruji klinis oleh badan BPOM (Badan pengawas Obat dan Makanan) dan tentunya tidak mungkin badan BPOM mengeluarkan sesuatu tanpa uji klinis.

vaksin-hoax
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid

vaksin-covid-19


Semua uji laboratorium dan klinis dilakukan sesuai dengan aturan, standar, dan kriteria etika yang paling ketat, tanpa mengorbankan keselamatan peserta. Vaksin disetujui dengan cepat untuk penggunaan darurat.

Untuk itu sebelum divaksin ikuti tahapannya seperti pendataan, skrining riwayat penyakit dan baru terakhir penyuntikan vaksin

Menjadi Warga Digital yang Baik
Kemudian sesi terakhir Dr Benedictus mengatakan ada hal-hal yang tidak disadari ketika menggunakan teknologi. Ia berpendapat jika teknologi digital membawa pada aktivitas-aktivitas yang tidak disadari bahwa kita telah memanipulasi orang lain, membuat orang lain tidak menerima informasi dengan tepat dan benar, dan juga membuat orang lain memberikan gagasan bahwa kebenaran yang akan kita munculkan itu adalah kebenaran dengan cara-cara yang negatif.

vaksin-covid
Dr. Benedictus A. Simangunsong, S.IP., M.Si

Katanya “Kita masuk ke era yang namanya post truth, bahwa kebohongan yang diulang terus menerus, itu akan dianggap sebagai kebenaran. Ini yang kemudian menjadikan teknologi atau media menjadi alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang lain.

Jadi intinya teman apabila kita mendapatkan berita hoaks, cari sumbernya terlebih dulu. Dana kalau memang itu tidak benar adanya  stop di jari kita,  saring baru sharing, waspadai berita hoaks tentang vaksin, karena vaksin itu aman dan sebagai satu langkah untuk pencegahan virus ini menyebar. Yuks kita dukung. Sudah vaksinkan??

utieadnu

15 comments

  1. Thank you for sharing, Mbak. Bener banget perlu waspada akan berita-berita yang nggak kita ketahui kebenarannya. Semoga kita bisa lebih cermat dalam mencerna dan membagikan informasi yang didapat. Sehat-sehat selalu ya, Mbak. :D

    ReplyDelete
  2. Nah itu dia, kita masuk era post truth, ada begitu banyak kebenaran yang dimiliki orang2 tertentu dan mereka menyebarkannya lagi di media sosial padahal kebenarannya semu atau palsu. Sedih ya.

    ReplyDelete
  3. beneran deh emang, banyak banget hoaks terkait infodemi disaat ini. Makanya gerakan literasi digital perlu terus dilakukan secara massif. Sebagai blogger juga kita dapat menginformasikan kegiatan dan informasi yang benar sepert ini.

    ReplyDelete
  4. Kabar yang seperti ini pastinya selalu muncul , kalo dari aku lebih baik kita kasi kabar yang benar agar mereka tak bisa makin menyebar

    ReplyDelete
  5. saring baru sharing, banyak orang gampang percaya sama berita hoax, nggak dicari dulu sumbernya main bagikan aja, kadang jengkel banget sama orang yang kayak gitu

    ReplyDelete
  6. Hoax tentang vaksin dan hal seputar covid ini udah sangat menggemaskan ya... Sampe heran sama yang bikin sama yang percaya itu maunya apa gitu ya...

    ReplyDelete
  7. Harus cari faktanya dulu ya sebelum sharing lagi, betul banget stop di jari kita aja dulu kalau belum tau kebenarannya apalagi sekarang banyak berita hoaks beredar

    ReplyDelete
  8. Banyak yang masih abai dengan prokes selama pandemi Covid-19. 😑 Segelintir orang juga banyak yg termakan hoax ttg Covid-19 dan vaksin, apalagi di grup2 WA. Ekstra sabar ngasih tau anggota grup agar gak nyebarin berita hoax.

    ReplyDelete
  9. Hoax tentang kesehatan menurutku merupakan hoax paling berbahaya. Sejak dulu banyak hoax kesehatan berseliweran, apalagi sekarang, banyak hoax vaksin yang menyesatkan. Semangat untuk kita semua agar bisa menghadapi hoax ini

    ReplyDelete
  10. Bener banget mbak, kebohongan yang diulang terus menerus bisa menjadi kebenaran. Gara-gara bc hoax di grup WA yg terus menerus di share, malah dianggap fakta, serem banget. Tapi kita perlu beri pemahaman dg orang terdekat untuk memberikan fakta

    ReplyDelete
  11. Makin banyak hoax vaksin yang bikin masyarakat makin takut. Ketakutan ini menurunkan imunitas

    ReplyDelete
  12. Jadi ingat saring dulu sebelum share, sebagai pekerja di medsos aku membatasi banget malah interaksi yangnggak perlu, baca yangvalid juga sumbernya, maklum kondisi yg nguras fisik n mental. Habis waktu kita buat chat yg nggak perlu apalagi hoax

    ReplyDelete
  13. Jadi inget temenku yang panik banget pas ada aturan kantor harus vaksin semua. Setelah dikorek-korek ternyata dia nggak pro vaksin. Nggak tau deh kemakan hoax dari mana. Emang harus banyak cari info kita nih di masa pandemi gini biar lebih open minded dan bisa memiliah berita.

    ReplyDelete
  14. Udah sih vaksin pertama. Masih bersabar nunggu utk anak2 susah jg linknya. Mmg info yg valid ttg vaksin kudu dishare spy byk yg paham

    ReplyDelete
  15. Nah butuh teliti dan detail dalam baca sebuah berita ya ga asal percaya begitu saja tapi lakukan cek dan ricek. Begitu juga saat akan forward berita tertentu ke teman, harus saring sebelum sharing

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏