THE SPIRIT OF SNOW ON THE RIVER RHEIN,,,,




Mrs Weasley begitu baik persis nenek tapi tetap saja kerinduan tiap kali terus membuncah jika nenek tidak menelponnya. Seperti pagi tadi, Mrs Weasley sudah mengingatkannya untuk cepat-cepat pulang jika urusan di kampus telah selesai karena musim salju akan tiba biasanya angin bertiup kencang sekali. Muti dipinjami mantel Sean anaknya terlalu panjang memang tapi masih keren kok,

"Muti!" Seseorang menepuk punggungnya dari belakang membuyarkan lamunannya.
 "Hai... Nora kamu membuat aku terkejut!" Nora hanya tersenyum sambil mengambil sesuatu dari kantong plastik kecil yang dibawanya,,, ,
"coklat untuk obat terkejutnya!" Kita makan sambil jalan!" Ujarnya lagi.
"Hiii makan sambil jalan ngga boleh pamali kata nenek!"
"What's pamali!"
"Pamali vonehemann bumali!" Kata Muti sambil tertawa
"Are u seriosly please.,...!"
"Yeaa i'm swear!" Come on kita hampir terlambat!". Muti menarik tangan Nora yang masih kebingungan, hampir 15 menit lagi perkuliahan hari ini cuma satu mata kuliah.

Ketika mereka sedang berada di Mensa (student restauran), Dean memanggil mereka dari kejauhan, Nora mengikuti lengan Muti "Ur prince,. !"bisikknya
"No,,, !" Kata Muti sambil menggeleng
"Hi.. gals!, Kalian tahu kampus akan libur selama dua pekan, karena biasa musim salju akan disertai badai salju pekan depan so kita libur,,!"
"Are you sure!" Sahut Nora
"Ya,,, barusan aku melihatnya di office libbary.!"
 "Yeaayyy,,, we are free!" Mutiiii!" Menginaplah di apartementku please,,,, !"
 "Aku ngga janji, sebab Mrs Weasley akan pergi ke Frankfurt, anaknya Sean akan melahirkan! Aku harus menunggu rumahnya!"
"Oh,. Muti please,,,!!!" "Bagaimana kalau kita kerumah opaku di Winery,,, dari sini tidak terlalu jauh kita hanya naik bus satu kali,,,
"Great!! Seru Nora lagi,,
"Kalau kamu tidak keberatan akan aku pamitkan ke Mrs Weasley,,"
“Wie,,, Muti,,!" Kata Dean pelan dan duhh kembali tatapan itu seperti aku mengingatnya tapi dimana?"
 "Please Muti selama di Jerman kamu tidak pernah jalan-jalan, hanya kampus rumah kemudian balik lagi, kamu tidak bosan,,. Please,, !" Kata Nora sambil memegang kedua pundak Muti.
"Ok,,,. !"
 "Yeay,,. Besok aku jemput kalian berdua di rumah Mrs Weasley,,Jhon dan Robert juga ikut!”
    

 Sesampai di Winery yang letaknya di lembah sungai Rhein serasa berada di desa hanya saja ini tanamannya pohon anggur semua dan rumahnya bisa dihitung dengan jari, indah banget,, sayangnya pohon anggur ini akan tertutup salju tapi kata Dean baru bulan kemarin mereka telah panen. Rumah setengah kayu milik opanya Dean begitu asri dan Opanya Dean begitu ramah, beda dan langsung mempersilahkan mereka masuk, "kamu begitu kecil dari teman-teman mu, who are you!" ,
"She is Muti opa from Indonesia?" Dean menyela ketika Muti baru mau menjawab.
"Indonesia?"
"Saya dari Bandung, dekat Pasteur!"
"Pasteur!" Kakek Dean agak kaget
"Iya, saya tinggal bersama nenek!"
"Nenek,. Orang tuamu ?"
" Mereka meninggal dunia ketika saya masih bayi, MrMike,,. Kecelakaan!"
"Oh,,. I'm sorry to hear that!"
"Tidak apa-apa!"
 "Maafkan opa aku, Muti,,!"
"Tidak apa-apa Dean,,,"
 "Ok,,, kalian beristirahat lah dulu Nora dan Muti di kamar atas sedangkan kalian bertiga di kamar bawah dekat perapian.!" Seru opanya Dean.
"Aku bawakan tasmu, Muti!" Kata Dean sambil mengambil tas dari genggaman Muti. 
"How aboaut me,,,?" Kata Nora merajuk.
"Easy,,. Kamu juga princes Nora!" Kata Dean sambil tertawa.

 Jam menunjukkan pukul 19:00,, hangat memang rumah opanya Dean,,,
"Muti,,,lihat di jendela salju mulai turun, aku mau ke bawah melihatnya!" Belum sempat Muti menjawab Nora sudah berlari keluar kamar,, Sementara Muti menaruh tas kecilnya di meja dekat kaca rias dan pandangan agak tercekat ketika melihat sebuah foto tergantung di dinding dekat jendela,, oohh kenapa foto ini sama dengan punya nenek,, yah aku yakin foto ini sama, aku pernah melihat nenek menyimpan di laci kecil di lemarinya, aku pernah menanyakan foto itu kepada nenek tapi Nenek bilang itu foto temannya. Kemudian nenek buru-buru memasukkan lagi ke dalam laci. Muti menatap foto itu lekat-lekat ini nenek sewaktu muda aku yakin benar ini nenek lalu bayi siapa yang digendongnya dan siapa laki-laki yang disampingnya wajahnya agak membungkuk memandang bayi yang sedang di gendong. Muti semakin bergetar perasaannya menjadi tidak karuan.Aku harus bertanya kepada Dean... Batinnya lagi. 
"Mutiiii!" Suara Nora dari bawah
Muti,, tercekat kemudian pelan dia menuruni tangga. "Cepatlah !" Nora menarik lengan Muti.
Sesampainya di teras , Nora mengibaskan wajah Muti dengan salju. "Ihh what wrong with you?" Ngga suka apa ngeliat salju kan di Indonesia ngga ada!"
 "Jahil amat sih!" Muti membalasnya
"Hei di luar begitu dingin masuklah!" Seru Dean tiba-tiba.
"Ah kau Dean ini kali pertamanya aku melihat salju, sebentarlah!"
 "Besok masih bisa ini juga sudah malam, kita makan opaku sudah masak kalkun panggang!"
"Hmmm pasti yummy!" Okelah mut,, kita masuk!"
 Sebenarnya ayam kalkun ini enak sekali, tapi pikirannya masih tertuju kepada foto yang berada dikamar atas,
 "Kenapa Muti apakah masakan saya kurang enak?"
"No,, Mr Mike ini lezat sekali,,!"
"Kamu kenapa sih dari tadi melamun terus?" Bisik Nora Muti hanya tersenyum kecil, kemudian cepat-cepat menghabiskan makanannya,
 "Biar saya yang membereskannya Mr, Mike,,!" Ujar Muti ketika mereka semua selesai makan.
"No,, no,, kamu tamu! Biarkan Dean yang melakukannya!"
 "Saya bantu ya, Dean!"
Ehemm Nora , Jhon dan Robert mendehem bersama-sama
 "Iihh apa sih!" Seru Dean sambil mengangkat piring.
Sesampai di dapur. Muti berkata "Dean boleh aku bertanya?"
"Bolehlah,!" Kata Dean sambil menatap lekat wajah Muti. Muti agak kikuk kemudian tangannya meraih lap piring dan berkata
 "aku mau bertanya foto yang dikamar atas, perempuan yang sedang menggendong bayi dan bersama seorang pria itu siapa?"
"Oohhh yang dekat jendela itu, oma akudan bayi yang digendong itu ayahku!" Muti terkejut hampir saja piring yang dipegangnya terlepas untunglah Dean segera menangkapnya.
"ada apa Muti?”
“Kamu sakit?"
 "Tidak,, boleh aku berbicara dengan Mr Mike?"
 "Bicara apa?" kata Dean sambil mencuci tangannya
"Baiklah mari aku temani?" Mr Mike sedang duduk dikursinya ketika Muti dan Dean masuk,
"Opa Muti ingin bicara?"
 "Oh,,, masuklah!" Duduk dekat sini!" Lalu keduanya duduk dihadapan Mr Mike,
 "Ada apa Muti, bicaralah!"
Muti agak gemetar dan sangat pelan dia berkata, "Mr Mike maafkan aku sebelumnya, aku hanya ingin bertanya apakah istri Anda bernama Mawar Sulianti?" Mr Mike tiba-tiba mukanya memerah dan tangannya mengepal seperti menahan sesuatu "Dari mana kamu tahu , Muti?" Suaranya agak bergetar
"Mawar Sulianti adalah nenek aku?"
"What's;" Dean dan Mr Mike hampir bersamaan menjawab.
"Iya aku sering sekali melihat nenek memandang foto yang sama dikamar atas itu sebelum tidur, karena aku dan nenek tidur satu kamar, aku sering memergokinya tapi ketika aku tanya nenek selalu memasukkan foto itu buru-buru kedalam laci lemari!"
 "oohh Mawar My Angel jadi kau masih hidup dan masih mengingatku,, God terimakasih!" Ujar Mr Mike pelan kemudian dia menceritakan awal mula bertemu nenek sama-sama kuliah di university saarland dan akhirnya mereka saling jatuh cinta tapi eyangkung Rudi ayah dari nenek tidak menyetujuinya, kemudian mereka nekat menikah dan akhirnya lahirlah Keanu ayahnya Dean, setelah usia Keanu satu tahun nenek dipaksa pulang oleh eyangkung Rudi dan Mr Mike dipaksa untuk menceraikan nenek, dan sampai sekarang mereka belum pernah bertemu lagi,,,
Muti limbung mendengar cerita itu air matanya mengalir tiba-tiba, kenapa nenek tidak pernah menceritakan ini. Mr Mike menghampirinya kemudian memeluknya,, "oh ,. Muti kamu....!" Tangis Muti semakin berderai entah kenapa seperti ada getaran yang belum pernah dia rasakan, belum pernah ada yang membelai kepalanya seperti ini, tiba-tiba sosok ayah sekaligus kakek seperti hadir pada dirinya Mr Mike. "Sudahlah hapus air matamu Muti, kamu cucu aku,, anggap aku sebagai opamu!" Dean,,,. !"
Muti melihat wajah Dean yang tertunduk, wajahnya yang putih memerah dan ketika Muti melihat matanya ada kilatan bening dan Dean buru-buru menghapusnya dengan telapak tangannya,
"Yes Opa!" Suaranya pun bergetar
 "Kalian berdua bersaudara, lindungilah Muti, Dean,,,!" Ujar Mr Mike pelan.
"Yes,,, i Will!”

 Keduanya terdiam ketika keluar ruangan Mr Mike, entahlah mungkin hatinya sama bergejolak dan terhanyut dalam pikiran masing-masing.
"Aku,, keatas Dean,,, !" Muti berkata dan jelas terlihat ada guratan kesedihan yang mendalam pada wajah Dean,,
"Ya,,, have a nice dream,, !" Ujar Dean pelan

 Muti menatap keluar jendela salju semakin deras turunnya, diluar sangat gelap yang kelihatan hanya tumpukan putih yang semakin lama semakin tinggi, oh Dean entah besok apakah aku bisa menatap wajahnya, Dean lah orang pertama yang menegur nya waktu dia pertama kali datang ke university of Mannheim, Deanlah yang selalu membantu waktu dia kesulitan mencari buku-buku referensi tugas di perpustakaan, Deanlah orang yang selalu menemani jalan pulang menyusuri sungai Rhein berlama-lama duduk di sana, dan ternyata Dean adalah saudaranya. Bagaimana ketika hati ini sudah mulai menyukainya tapi harus,,,,,"
"Muti,,,,. !"
Tiba-tiba Nora masuk dan langsung duduk disampingnya.
"Dean dan aku bersaudara, Kita satu nenek,,, oh Nora aku kangen nenek!" Muti menangis Nora memeluknya erat. Dia juga tidak tahu harus berkata apa Nora tahu bahwa Muti memang menyukai Dean dapat terlihat jelas dimatanya begitu juga Dean....

Sementara itu Dean duduk didepan perapian, tatapannya kosong, ah Muti aku mencintaimu pada saat pertama kali kita bertemu, gadis kecil yang kebingungan ketika mencari kelas, entahlah seperti ada dorongan aneh ketika pertama kali melihatmu, seolah-olah ada sesuatu keinginan untuk melindunginya,,. Oh God haruskah,,, Muti ternyata,,,

Sementara gelap semakin bergulir, dan salju tidak bisa menguraikan hati, hati Muti, hati Dean juga hati Mr Mike ketiga larut dalam dinginnya salju entah apa yang terjadi esok pagi.....

Utie 085775866676


picture by koumo.jp




2 comments

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏