Cerita Tentang Menyelamatkan Bumi di KBA Rawajati

Cerita Tentang Menyelamatkan Bumi di KBA Rawajati
Kalau bicara tentang menyelamatkan bumi dari sampah pasti mengerti semua teori tetapi tidak sekalipun ingin mempraktekan, walau pun itu berasal dari sampah rumah sendiri. Apalagi setelah mengetahui bahwa Indonesia termasuk urutan terbesar dari penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Merasa kasihan melihat biota laut yang mati perlahan karena memakan sampah oplastik. Lalu apa langkah yang harus kita lakukan?

Hanya bicara kasihan, tentu tidak bisa menuntaskan masalah, apalagi tidak peduli dengan sampah yang ada disekitar lingkungan kita. Merasa tidak wajib karena nanti ada yang membersihkanya. Saya belajar banyak tentang kegigihan seorang perempuan bernama Ibu Sylvia Ermita bisa dibilang sang pelopor untuk menyelamatkan bumi di sebuah kampung kecil yang bernama kampung berseri Rawajati di daewrah Jakarta Selatan. 
Ibu Sylvia Ermita Ketua KBA Rawajati
Ibu Sylvia memulai ceritanya Sejak Februari 2015, RW 03, Kel. Rawajati diresmikan sebagai Kampung Berseri Astra. Total ada 77 KBA di seluruh Indonesia. Berkat kolaborasi dengan Astra, KBA Rawajati memiliki 4 pilar program unggulan yakni di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan

Bank Sampah Rawajati sebenarnya sudah ada sejak 2008. Kemudian pada 2012 barulah diresmikan sebagai Bank Sampah percontohan. Hingga tahun 2019, Bank Sampah Rawajati mempunyai 800 nasabah. Nasabah didominasi oleh ibu rumah tangga.

Kemudian menuturkan bahwa setiap bulan Bank Sampah Rawajati menerima kurang lebih 4,7 ton sampah rumah tangga: 3,2 ton sampah organik dan 1,5 ton sampah anorganik. Sampah biasanya diambil oleh pengangkut sampah ke rumah setiap nasabah. Terkadang juga disetor langsung oleh setiap nasabah. Kemudian sampah ditimbang. Hasilnya dicatat di buku tabungan masing-masing nasabah.

Harga kardus dipatok Rp 1.100/kg dan koran Rp 1.200/kg. Sedangkan botol plastik Rp 1.000-2.000/kg dan gelas plastik seharga Rp 2.000-3.000/kg. Tabungan sampah ini dikemudian hari bisa diambil dalam bentuk uang. 
pembuatan kompos
Setelah terkumpul, kemudian sampah dipilah. Sampah organik seperti dedaunan atau rumput diolah menjadi pupuk kompos. Lalu sampah anorganik seperti kardus, botol plastik, atau gelas plastik dijual ke pengepul besar. Kemudian sampah bungkus kopi disulap menjadi anyaman tikar. Sampah bungkus detergen dikreasikan menjadi tas atau dompet. Adapun sampah dalam bentuk koran diubah menjadi vas bunga atau kotak tisu. Produk kerajinan tangan nan cantik ini siap untuk dipasarkan atau dipamerkan dalam kegiatan yang diselenggarakan Astra atau pemerintah.

Setelah diolah, dari 4,7 ton sampah hanya menghasilkan residu sebanyak 75 kg atau 1,5 %. Residu inilah yang dibuang ke tempat sampah. Artinya ada pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang sampah hampir 98,5 %. Melalui program Bank Sampah, KBA Rawajati turut membantu pemerintah dalam upaya mengurangi sampah sejak dari sumbernya.

Sempat Mati Suri KBA Rawajati
Sempat mati suri selama lebih kurang satu tahun karena untuk membuat sadar masyarakat peduli dengan sampahnya sendiri itu sebenarnya tidak mudah. Tapi saya tidak putus asa. Sampai sekarang pun terus berusaha untuk sosialisasi terutama terhadap ibu-ibu atau warga yang ada di Kelurahan Rawajati ini. Bahkan di luar dari Kelurahan Rawajati juga saya mengajak mereka untuk menjadi nasabah. Disini setiap warga pun dirumahya wajib memiliki 4 buah biopori dirumahnya, salah satunya untuk membuang sampah basah rumah tangga masing-masing.

KBA Rawajati telah mengukir beragam prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Pada 2017 misalnya, Bank Sampah Rawajati mendapat penghargaan dari gubernur DKI Jakarta sebagai bank sampah percontohan terbaik se-DKI Jakarta. Di tahun yang sama, KBA Rawajati mendapat anugerah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai kampung proiklim nasional.
Ibu Ida
Cerita Ibu Ida tentang daur ulang dari Koran Bekas 
Awalnya mulai kami mengikuti latihan ada utusan dari Astra mengajar kami membuat vas bunga, kotak tisu, keranjang ternyata tidak sulit kok, ini hitung-hitung mengisi waktu luang kami, setalah masak di rumah selesai baru datang ke sini.

Sekilas memang terlihat dari rotan ternyata semuanya dari korann bekas kemudian Ibu Ida mengajarkan nih cara membuat vas bunga dari Koran bekas.Pembuatan vas bunga dari koran bekas ini peralatan yang harus dipesrsiapkan :
  • Kertas Koran
  • Gunting
  • Tang (untuk memudahkan membentuk kawat)
  • Rangka (bisa dari kawat / bambu)
  • Lem Tembak (Lem Bakar) atau bisa juga dengan menggunakan lem kartas biasa
  • Cat dan Pernish
Langkah-langkah pembuatan vas bunga dari koran bekas ini adalah sebagai berikut :
  • Potonglah koran menjadi dua bagian yang sama dengan menggunakan gunting
  • Potongan kertas koran tadi di pelintir (Dilinting) hal ini bertujuan agar memudahkan dalam penganyaman.
  • Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kerangka berbentuk Vas bunga dianjurkan menggunakan Kawat karena bahan dari kawat ini memudahkan kita untuk membentuk Vas Bunga tersebut.
  • Setelah rangka Vas terbentuk maka sampailah kita pada tahap penganyaman.
  • Penganyaman dilakukan dari bagian bawah vas hal ini bertujuan agar memudahkan kita dalam proses pengeleman dan memadatkan lintingan kertas.
  • Langkah selanjutnya sampai lah kita kepada tahap pengecatan dan pemberian pernish.

saya dan keranjang dari koran bekas
Biasanya untuk membuat vas bunga ini bisa memakan waktu 5 - 7 hari, klau tempat pensil mudah paling hanya 1 hari sudah selesai. Semua tergantung ukurannya sih semakin besar ya semakin lama ujar Ibu Ida.
Koran bekas yang kita baca sebenarnya menimbulkan limbah yang begitu banyak apalagi apabila kita langganan koran bayangkan saja apabila ada 100 orang yang berlangganan Koran, maka dengan begitu akan menghasilkan limbah koran bekas sebanyak 100 koran per hari dan apabila di kalikan kedalam 30 hari maka limbah yang di hasilkan sebanyak 3000 lembar tentu itu jumlah yang sangat banyak kan. Pada saat ini limbah Koran tersebut hanya digunakan sebagai bungkus gorengan atau paling banter koran bekas tersebut di jual kepada pengepul untuk didaur ulang akan tetapi nilai jual koran bekas tersebut sangatlah murah paling berkisar antara 1000 s/d 1500 per kilo.

Dengan adanya Kerajinan dari Koran Bekas memiliki nilai ekonomis yang tinggi, koran bekas ini dapat dibentuk menjadi barang-barang yang memiliki manfaat lebih dan juga memiliki nilai ekonomis, diantaranya Vas bunga, Pigura/Frame foto, Tempat Pensil, Tempat Tisue dan masih banyak yang lainnya. Biasanya yang membeli itu yang datang berkunjung ke KBA rawajati atau kadang Astra kerap kali memfasilitasi ikut pameran di berbagai tempat, sehingga produk para pengurus bank sampah bisa laku terjual dan keuntungannya digunakan untuk operasional sehari-hari. Dari berbagai barang bekas, seperti koran dan plastik kita buat menjadi berbagai macam kerajinan, tikar, tempat sampah, vas bunga, yang dijual harganya bernilai berkali-kali lipat. Dari situ keuntungan buat operasional sehari-hari juga.

Selanjutnya untuk pendidikan ada gedung PAUD yang sekarang muridnya bukan hanya dari lingkungan sekitar Rawajati tetapi diluar sudah banyak yang belajar disini. 


Bpk Indra
Kemudian ada Juga Bpk Indra, yang sekarang juga aktif di KBA Rawajati menceritakan beberapa botol plastik yang laku di pasaran dari mulai memilih, kemudian memilah, merobekkan label, yang jadi persoalan ini label plastik dalam kemasan isi ulang ini tidak laku dijual dan ini masih menjadi pekerjaan rumah sebenarnya harus diapakan, biasanya kami membakarnya sih. Kalau tutup botol plastik ini masih laku. Pengepul besar ini datang setiap 2 minggu sekalai ke KBA Rawajati, untuk mengambil botol-botol plastik yang telah kami pilah. 
Gedung PAUD
Peran Astra

Peran sektor swasta juga tidak bisa dilupakan. Kampung Berseri Astra merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.

PT Astra sangat membantu sekali ya. Di bidang lingkungan contohnya, mereka memberi kami mesin untuk pembuatan kompos yang berkualitas. Kemudian memberikan pelatihan bagaimana membuat kerajinan tangan dari bahan baku sampah,” ujar ibu Sylvia kembali

Pengolahan sampah di Bank Sampah Rawajati berkontribusi terhadap pengurangan volume sampah. Residu sampah sebanyak 75 kg hanya 0,001 % dari total poduksi sampah DKI Jakarta setiap harinya. Sangat jomplang sekali perbandingannya. Namun, semangat KBA Rawajati dalam mengelola sampah patut diapresiasi. Langkah tersebut akan jauh lebih besar bermanfaat bagi lingkungan jika kemudian timbul kesadaran dan kepedulian dari setiap individu atau kelompok untuk mengelola sampah sejak dari sumbernya. Yuks ikut mulai menyelamatkan Bumi dari lingkungan terkecil misalkan lingkung ditempat kita tinggal.

Utieadnu

No comments

Post a Comment

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏