Kampung Jahit, Menyulam Asa, Merajut Ekonomi Warga Sekitar

Kampung Jahit, Menyulam Asa, Merajut Ekonomi Warga Sekitar
Pastinya diantara teman-teman ingin sekali kehadiran didunia ini bermanfaat bagi orang lain. Dan sosok ini aku dapatkan dari seorang perempuan bernama Elsa Maharrani. Seorang perempuan cerdas juga seorang ibu rumah tangga dari dua anak. Dan alumni Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Padang yang sukses memberikan manfaat bagi banyak orang lewat Kampung Jahit

kampung-jahit
Elsa Maharani

Awal mulanya hampir mirip nih dengan aku pernah jadi reseller hijab secara online, tapi beda dengan Elsa Maharrani (yang akrab dipanggil dengan Uni Eca), beliau serius menjalani usahanya dan berhasil menjadi agen yang memegang 17 brand ternama. Dan juga menjadi distributor 5-6 brand hijab Nasional. Hingga akhirnya terbesit untuk membuat produk sendiri.

Karena pengalaman mengenal dan keberhasilan dan pengetahuan selama menjadi distributor pakaian muslim dan didukung juga oleh keluarganya. Akhirnya mulai survei dan bolak balik ke Jakarta untuk mencari supplier kain.

Awal Mula Kampung Jahit

Kemudian Uni Eca memulai dengan mencari penjahit-penjahit di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya memang tidak mudah karena dia sendiri pun tidak begitu bisa menjahit dari satu orang akhirnya kini menjadi ada 54 penjahit, sekitar 40-an penjahit bekerja di rumahnya masing-masing dan sisanya bekerja di rumah produksi Maharrani.

kampung-jahit-elsa-maharrani
Dokumen Kampung Jahit

Inilah awalnya diberi nama “Kampung Jahit” karena penjahit mitra-mitra Maharani yang membentuk konsep setiap penjahit bekerja dari rumah. Dalam artian, penjahit-penjahit di Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang rumahnya saling berdekatan. Biasanya mereka mengambil pola baju yang sudah dipotong, kemudian dibawa pulang untuk dijahit di rumah.

Dari hasil menjahit ini, ibu-ibu bisa berpenghasilan di atas UMR setiap bulannya. Kendati begitu, semua mitra harus menjaga standar kualitas. Bukan hanya Ibu-ibu rumah tangga ada juga pria hingga disabilitas bergabung di Kampung Jahit. Bahkan Uni Eca mengatakan semangat Penjahit disabilitas ini tidak kalah dengan Penjahit pada umumnya.

kampung-jahit-menyulam-asa-merajut-ekonomi-warga-sekitar
Dokumen Kampung Jahit


Umumnya para pria disini pernah bekerja di Malaysia dan pulau Jawa yang kemudian pulang kampung karena sudah tidak mendapatkan penghasilan disana, akhirnya menjadi penjahit di Kampung Jahit. 

Dan para perempuanya dulu ada yang berprofesi sebagai pemecah batu. Nama kampung jahit juga terdengar sampai luar kota Padang dan ada beberapa juga yang ikut menjadi mitra sebagai penjahit.

Brand Maharani Go International

Berkat keuletannya dan konsep yang unik dari Kampung Jahit, juga menjaga kualitas produknya dan terus berinovasi pada akhirnya. Penjualan Maharrani yang dilakukan dengan sistem reseller atau keagenan. Reseller pun tersebar dari aceh sampai ke jayapura. 

Dan untuk memperluas pemasaran hingga ke Luar Negeri, produk Maharrani sekarang juga tersedia di salah satu mall di Malaysia, tepatnya di Strand Mall, Selangor, Malaysia, bekerjasama dengan Butik bernama Nusantara Fashion House. Nah kalau teman-teman mampir ke Malaysia bisa nih mampir untuk membeli produk Maharani.

kampung-jahit-elsa-maharrani
Dokumen Elsa Maharrani


Nah keunggulan brand Maharrani hingga bisa merambah ke pasar Malaysia tidak lepas dari desain busana yang selalu berinovasi . Juga harga yang terjangkau. Biasanya brand muslim Indonesia mematok harga yang cukup tinggi tapi, produk gamisnya rata-rata seharga Rp.200.000, sehingga konsumen selalu repeat order.

Oh iya produk Maharrani  bukan hanya hijab ya, tapi ada gamis, scarf, mukena, ada yang sifatnya daily wear dan ada yang etnik minang seperti tenun, songket dan basiba. Dan sang suami yang selalu mendukung juga suami ikut membuat brand Hamka Indonesia yang khusus memproduksi busana muslim Pria seperti Baju Koko, Gamis. Kesemuanya ini dibuat dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.

Tidak salah pada tahun 2020 Elsa Maharrani menerima penghargaan SATU Indonesia Awards untuk kategori wirausaha berkat perjuangannya mendirikan, Kampung Jahit dan berhasil memberdayakan warga sekitar di kampungnya melalui Kampung Jahit.

kampung-jahit
Dokumen Elsa Maharrani

Banyak sekali dampak positif yang didapatkan setelah mendapatkan penghargan Satu Indonesia Awards 2020, nama Kampung Jahit pun, jadi dikenal oleh publik hingga keluar kota Padang, bahkan luar negeri. Tidak jarang juga beliau sering dijadikan narasumber untuk membagi tips dan bercerita tentang keberhasilan kampung jahit, yang memberikan manfaat untuk orang banyak.

Hingga sekarang Kampung Jahit bisa menyulam asa dan merajut ekonomi warga sekitar.

Utie adnu

14 comments

  1. Masyaallah bagus-bagus banget hasil dari jahitannya, itu gamisnya model kekinian kayak princess gitu ya

    ReplyDelete
  2. Waah keren Kampung Jahit bisa Go International dan eksis di dunia fashion hingga ke Malaysia. Sukses terus untuk brand lokal

    ReplyDelete
  3. cantik banget koleksi baju-baju mba elsa ini.
    selain bisa menyalurkan hobinya dalam wirausaha, beliau mampu membangkitkan taraf ekonomi masyarakat di sekitar lingkungannya
    keren banget, semoga usahanya makin maju dan berkah

    ReplyDelete
  4. Cantik sekali baju produksi dari kampung jahit ini. Aku jadi pengen lihat-lihat nih, apalagi Uni berhasil mengangkat perekonomian masyarakat setempat ya. *angkat topiiii

    ReplyDelete
  5. Kereen sih, dari reseller jadi distributor, sekarang produsen, udah merambah pasar internasional pula. Desainnya memang cakep2 yaa, plusnya bisa memberi manfaat kepada ibu-ibu penjahit tersebut di kampung jahit. Duh, suka iri deh sama orang yang bermanfaat gini, ahaha

    ReplyDelete
  6. Wah keren mbak maharani dari jadi reseller sekarang sudah punya brand sendiri banyak bisa memberdayakan banyak orang

    ReplyDelete
  7. Produk Maharrani mashaAllaa~ uda banyak banget dan uda Go Internasional yaa..
    Bangga sekali dengan kreatifitas Uni Eca yang membangun Kampung Jahit.
    Cita-cita aku banget bisa jahit baju yan cantik-cantik beginii..

    ReplyDelete
  8. Keren banget yaa sepak terjang Mbak Elsa, padahal sudah sukses dengan jadi distributor tapi dengan jadi produsen membuatnya mampu memperkerjakan orang-orang di lingkungannya, bermanfaat bagi orang lain

    ReplyDelete
  9. Keren ya ini perjalanan uni Eca dimulai menjadi reseller sampai pada akhirnya bisa membuat brandnya sendiri. Apalagi Eca juga melibatkan orang-orang yang memang memiliki keterampilan menjahit disekitarnya.

    ReplyDelete
  10. Wooowww keren2 mbak karya jahitannya apalagi yang gamis2 kayak di foto itu. Idenya bagus juga menjahir di rumah jadi gak perlu meninggalkan rumah. Bisa dapat penghasilan sambil mengurusi rumah tangga dan anak ya. Yang disabilitas pun juga bisa berdaya.

    ReplyDelete
  11. Saya pun penasaran karena aku suka lihat orang menjahit
    Pengen bisa juga
    Kalau tahu bisa dapat penghargaan seperti ini rasanya pengen cari ide dari menjahit bisa berdampak terhadap sesama

    ReplyDelete
  12. Wah inspiratif sekali kisahnya
    Kampung jahit bisa go internasional
    Emang bagus ya kualitas baju baju dari kampung jahit ini

    ReplyDelete
  13. selalu takjub dengan perempuan tangguh yang membangun sebuah komunitas untuk mengangkat perekonomian masyarakat. sambil mengurus keluarga, pengusaha juga sekaligus membina masyarakat. keren

    ReplyDelete
  14. Keren banget deh perjuangan Mbk Elsa ini, udah banyak menginpirasi. Penjahit di sekitarnya juga makin meningkat ekonominya. Mantap jadi pengen jadi resellernya hehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏